Kerusuhan Lapas Manado Dipicu Ketakutan Terhadap Corona

VIVAnews - Peristiwa kerusuhan yang terjadi di Lapas Klas IIA Manado, Sulawesi Utara, ternyata dipicu ketakutan ratusan napi binaan akan virus corona (Covid-19) yang tertular ke mereka.

Dampingi Menteri Impas, Wamentan Sudaryono Siap Optimalkan Potensi Lahan di Lapas Nusakambangan

“Iya bahwa pada pukul 16.30 WITA terjadi kerusuhan di Lapas Manado. Para napi khawatir dengan virus corona (Covid-19). Apalagi kemarin kami telah melepas 115 napi untuk asimilasi yang dirumahkan,” ujar Kakanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sulut, Lumaksono, pada wartawan di Lapas Klas IIA Manado, Sabtu 11 April 2020.

Ia menyebutkan setelah ratusan napi dilepas, sekarang di Lapas Manado ada 435 napi.

Waduh! Ibu Lima Anak Nekat Selundupkan 100 Butir Pil Setan di Kemaluannya untuk Suami di Penjara

“Mereka sebagian besar takut Covid-19 ini sehingga minta dibebaskan. Namun keinginan para napi tidak bisa dikabulkan karena tidak sesuai ketentuan yang ada. Ketentuan kami yang asimilasi hanya napi yang betul-betul napi pidana umum saja. Sementara mereka yang meminta bebas adalah mayoritas napi narkoba,” katanya.

Nah, pada pukul 05.30 WITA terjadi negosiasi dengan Kepala Divisi Imigrasi Kanwil Kemenkunham Sulut beserta jajarannya dengan para napi. “Negosiasi ini untuk mendengar apa kehendak dan kemauan mereka. Namun negosiasi tidak tercapai sehingga pukul 19.00 WITA diambil tindakan tegas. Namun akhirnya pukul 19.30 WITA, situasi bisa dikendalikan,” ujar Lumaksono.

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Saat ini, kerugian dan kerusakan sedang diinventarisir. “Ada juga blok yang dirusak, maka ada sekitar 100 napi akan dipindahkan ke tempat lain yang ada di Sulut. Kami juga mendata korban yang luka. Dan sejauh ini tidak ada napi yang lolos melarikan diri,” katanya.

Sementara itu, Polda Sulawesi Utara berhasil menangkap 20 orang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II A Manado saat terjadi kerusuhan, Sabtu 11 April 2020.

“Para provokator itu dalam pemeriksaan secara intensif oleh polisi,” ujar Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Pol Jullest Abbas, di Manado, Minggu 12 April 2020.

Ia mengatakan saat ini situasi di Lapas Klas II A Manado sudah dalam keadaan kondusif. Setelah negosiasi yang dilakukan baik oleh petugas Lapas maupun kepolisian tidak berhasil.

“Maka pada pukul 18.30 WITA dilakukan tindakan tegas terukur oleh personel gabungan. Dan berkat kesigapan personel gabungan sehingga sekitar pukul 19.30 WITA situasi di Lapas Manado dapat dikuasai dan telah kondusif,” katanya.

Sedangkan warga binaan yang diduga sebagai provokator dan terlibat langsung pada kerusuhan tersebut sedang menjalani pemeriksaan. “Ada kurang lebih sekitar 20-an warga binaan yang dilakukan pemeriksaan setelah situasi Lapas Manado telah kondusif dan dapat dikuasai kembali oleh kepolisian dan petugas Lapas serta rekan-rekan TNI,” ujar Jullest.

Dia menambahkan sejauh ini para pelaku dari warga binaan Lapas Manado sebagian ada yang ada akan dititipkan ke Lapas-Lapas yang ada di seputaran Sulut.

“Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penanganan kerusuhan yakni personel kepolisian dari Polda, Polres, Polsek, dan Brimob. Ada juga rekan-rekan TNI, Dinas Pemadam Kebakaran, dan unsur medis,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya