Jenazah Tenaga Medis Ditolak Warga, Perawat se-Jateng Pakai Pita Hitam

VIVA – Perawat seluruh Jawa Tengah dalam sepekan ke depan akan mengenakan pita hitam yang ditempelkan di lengan sebelah kanan selama bekerja. Hal tersebut dilakukan untuk mengenang perawat yang meninggal saat menangani pasien Covid-19 di Kota Semarang.

Andika Perkasa-Hendi Cabut Gugatan Hasil Pilkada Jateng 2024 di MK, Apa Alasannya?

Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah Edy Wuryanto, mengatakan aksi tersebut dilakukan setelah salah satu perawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Kariadi Semarang meninggal dunia saat menjalankan tugas. Aksi tersebut dilakukan mulai Jumat 10 april kemarin hingga 16 April mendatang.

“Ini adalah wujud duka kita terhadap perawat yang gugur. Kami memberikan penghormatan setinggi-tingginya kepada dia yang gugur sebagai pahlawan kemanusian,” ujar Edy saat dikonfirmasi VIVAnews, Sabtu 11 April 2020.

Tinjau Makan Bergizi Gratis di Semarang, Menteri Mu'ti: Menunya Sesuai yang Diharapkan Pak Presiden

Selain wujud duka, lanjut Edy, pita hitam yang dikenakan tersebut juga sebagai wujud keprihatinan atas penolakan pemakaman terhadap perawat yang meninggal dunia akibat corona tersebut. Ia menilai tak sepantasnya dilakukan terhadap seorang perawat yang mempertaruhkan nyawa demi pelayanan kesehatan.

“Kami sangat kecewa dan prihatin atas respons yang berlebihan dari masyarakat di lokasi pemakaman. Kami menyayangkan ada stigma negatif masyarakat terhadap pasien maupun jenazah penderita covid-19 yang akhirnya dikucilkan, bahkan ditolak oleh warga sekitarnya,” ungkapnya.

Jokowi Kagum Lihat Produk Alpukat dan Gula Aren saat Kunjungi Desa Peron

Edy menambahkan, agar tak terulang kejadian serupa, pihaknya menggandeng Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang protokol dalam penanganan pasien maupun korban meninggal akibat corona.

“Masyarakat perlu diperkuat edukasinya tentang penanganan jenazah covid-19,” katanya.

Sebelumnya, seorang perawat berinisial NK (38 tahun) meninggal dunia setelah dirawat di ruang ICU RSUP dr Kariadi, Kamis 9 April 2020 pukul 12.00 WIB. Dia meninggal setelah menjalankan tugasnya menangani pasien yang terkena corona.

Rencana pemakaman awalnya tidak ada masalah, tapi ketika jenazah tiba di TPU Sewakul mendapat penolakan dari warga, sehingga dipindah ke Bergota kompleks makam keluarga RSUP dr. Kariadi Semarang.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari (Doc: Zoom Meeting/Natania Longdong)

Tanah Longsor di Pekalongan, BNPB: 17 Korban Meninggal Dunia Berhasil Dievakuasi

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan sebanyak 17 korban tanah longsor di Pekalongan berhasil dievakuasi.

img_title
VIVA.co.id
21 Januari 2025