Sejak Wabah Corona, Angka Kematian di Indonesia Meningkat
Meskipun dalam status PDP, dr Bambang Sutrisna dimakamkan menurut protokol pemakaman pasien COVID-19.
Leonita menuturkan, saat ayahnya meninggal, ia didatangi dokter ahli forensik yang menjelaskan prosedur dan protokol pemakaman ayahnya.
Ia juga diminta untuk menandatangani surat pernyataan kesediaan pemakaman mengikuti protokol, kemudian pihak rumah sakit meminta baju untuk ayahnya.
"Jadi setelah dipakaikan baju, jenazah Papa disemprot dengan disinfektan, kemudian dimasukkan ke dalam kantong jenazah yang kedap air, ditutup, disegel, lalu dimasukkan ke peti. Petinya kemudian ditutup rapat, disemprot lagi dengan disinfektan, dan terakhir petinya dibungkus dengan plastik," kata Leonita.
Leonita dalam unggahan di akun media sosialnya menggambarkan pengalamannya sebagai keluarga dari pasien COVID-19 yang meninggal dunia.
Supplied: Instagram Leonita Triwachyuni
Selama proses itu, Leonita tidak boleh berada di ruangan.
Saat peti sang ayah sudah siap dibawa ke pemakaman pun, hanya petugas dinas pemakaman dan staf taman pemakaman dengan pakaian hazmat yang boleh membawa peti tersebut.
"Kami boleh hadir di pemakaman. Tapi kami tidak boleh mendekat atau menyentuh. Dan karena saat pemakaman Papa itu sedang gencar-gencarnya social distancing, pemakamannya hanya dihadiri oleh keluarga kami dan salah satu adik Papa. Tidak ada kebaktian pemakaman. Kami berdoa saja masing-masing," ujarnya.
Pemakaman dr Bambang Sutrisna adalah satu dari sekian banyak kasus pemakaman yang mengikuti protokol pasien COVID-19 meskipun berstatus PDP, seperti yang disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhir bulan lalu.
Pemakaman dr Bambang Sutrisna hanya dihadiri oleh keluarga inti dan adiknya. Almarhum dimakamkan di TPU Pondok Ranggon yang ditunjuk oleh pemerintah.
Supplied: Leonita Triwachyuni
Jumlah pemakaman di DKI Jakarta naik