The Fed Sediakan US$60 Miliar Bantu Jaga Likuiditas Bank Indonesia

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengungkapkan, Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed) sepakat untuk menyediakan likuditas dalam bentuk dolar terhadap BI sebesar US$60 miliar.

Anggota Kongres Sebut AS Sudah Bantu Israel Senilai Rp286 Triliun dalam Bentuk Senjata

Kesepakatan itu, ditegaskannya, dikukuhkan dalam bentuk repurchase agreement line atau repo line yang baru saja dilakukan. Kerja sama tersebut, Perry melanjutkan, dikukuhkan dalam bentuk Foreign and International Monetary Authorities (FIMA).

"Repo line ini suatu kerja sama untuk kalau Bank Indonesia memerlukan likduiditas dolar ini bisa digunakan," katanya saat telekonferensi, Selasa, 7 April 2020.

Kunker ke Cina hingga AS, Prabowo Bawa Pulang Komitmen Investasi Rp294 Triliun

Menurut Perry, model kerja sama FIMA hanya dilalukan terhadap negara-negara berkembang tertentu saja. Tidak semua bank sentral di negara berkembang, diklaim nya, bisa memperoleh model kerja sama tersebut dari The Fed.

"Yang perlu ditegaskan, kerja sama The Fed ini hanya dengan sejumlah negara di emerging market, termasuk Indonesia. Ini bagian dari food of confident dari The Fed ke Indonesia," tegas Perry.

Tolak Surat Perintah ICC Tangkap PM Israel Netanyahu, AS: Tergesa-gesa, Meresahkan

Meski begitu, Perry menekankan bahwa kerja sama itu hanya akan digunakan BI sebagai second line of defense. Sebab, dipastikannya, cadangan devisa Indonesia yang hingga akhir Maret 2020 sebesar US$121 miliar lebih dari cukup untuk melakukan stabilitas ekonomi.

"Kami belum ada rencana atau tidak rencana untuk menggunakannya tapi di sini lah kalau memang diperlukan itu kita gunakan itu yang dapat kami sampaikan," ungkapnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

Menko Airlangga: Indonesia Siap Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari Amerika Serikat

Senior Vice President (Policy) US-ABC Marc Mealy, menyampaikan keyakinan kerja sama ekonomi Amerika Serikat dan Indonesia akan semakin berkembang pada masa mendatang.

img_title
VIVA.co.id
24 November 2024