Balai Latihan Kerja di Tangerang Produksi Baju Hazmat dan Masker

VIVA – Sulitnya mendapatkan alat pelindung diri (APD) masih dirasakan para tenaga medis yang merawat pasien virus Corona (Covid-19). Terkait itu, Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Ketenagakerjaan UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Cibodas mulai memproduksi APD berupa pakaian dekontaminasi atau yang juga dikenal sebagai baju hazmat.

AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia, Ada Apa?

Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, mengatakan, langkah ini tentunya sebagai upaya pemerintah daerah memenuhi kebutuhan tenaga medis secara mandiri. Dalam produksinya pun tetap disesuaikan dengan standar kesehatan yang ada.

"Mana yang sudah jadi coba dipakai, kita juga cek standar bajunya yang harus sesuai dengan aturan," kata Arief, Senin, 6 April 2020.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Balai Latihan Kerja yang berada di Jalan Merak Raya No. 40, Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas ini, memiliki 20 orang peserta yang ditugaskan membuat baju hazmat tersebut. Dalam sistem produksinya terbagi dalam dua shift, yakni pagi dan siang dengan masing-masing 10 orang untuk mengerjakan baju hazmat.

Saat ini, BLK tersebut telah berhasil membuat 32 baju hazmat dari target awal yang akan dibuat sebanyak 100 buah. Baju yang telah melalui pengecekan standar itu akan langsung dikumpulkan di Kantor Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Tangerang.

Malaysia Detects Over 6000 Coronavirus Cases in a Week

"Baju yang sudah selesai produksi itu tentunya dilakukan pengecekan lebih dulu sebelum diberikan ke tenaga medis," tuturnya. 

Jahitannya pun harus diperhatikan kualitasnya. Baru kemudian, puluhan baju yang sudah jadi langsung diantar ke Kantor Sekretariat Gugus Tugas, untuk nantinya didata dan distribusikan ke rumah sakit atau puskemas.

Tak hanya BLK Cibodas yang dijadikan tempat produksi APD, tapi BLK Larangan pun turut ditunjuk untuk membuat masker kain. Dari target 5.000 masker hingga hari ini telah selesai 200 masker kain yang siap untuk didistribusikan.

"Kita juga ada produksi masker dengan bahan kain secara mandiri, ini kita lakukan untuk memenuhi kebutuhan alat pelindung diri secara mandiri di tengah sulitnya mendapatkan APD tersebut," tuturnya. 

Untuk prosedur pembagian masker, berbeda dengan baju hazmat. Setelah diproduksi dan dicek, akan dikirim ke Dinas Sosial untuk didistribusikan seperti kepada para pekerja sosial masyarakat.

Presiden Jokowi dicek kesehatan sebelum divaksinasi booster COVID-19 tahap dua

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Lantas bagaimana jejak perjalanan mewabahnya virus mematikan Sars-CoV-2 tersebut, hingga langsung memunculkan situasi pandemi yang mencekam di Tanah Air?

img_title
VIVA.co.id
2 Oktober 2024