Wabah Corona, Wali Kota Bima Arya Sumbang Semua Gaji untuk Bantu Warga

VIVA – Wabah virus corona berimbas pada perekonomian di Kota Bogor. Banyak masyarakat yang penghasilannya menurun akibat wabah yang mengguncang dunia ini.

Wamendagri Setuju Bansos Disetop Selama Pilkada: Supaya Tidak Disalahgunakan

Melihat kondisi itu, Wali Kota Bima Arya yang saat ini masih menjalani perawatan intensif sebagai pasien positif corona, akan menyumbangkan seluruh operasional dan pendapatannya sebagai orang nomor satu di Kota Bogor.

"Perang melawan Covid ini juga membutuhkan logistik dan dana. Mari kita bantu yang tidak mampu. Banyak yang rezekinya terganggu dengan wabah ini. Insya Allah saya akan menyumbangkan semua operasional walikota dan semua pendapatan walikota selama wabah Covid ini bagi yang membutuhkan," kata Bima dalam akun Instagram resminya, @bimaryasugiarto, Minggu, 5 April 2020.

Endorsement Prabowo di Pilkada Jawa Tengah Tidak Langgar Aturan, Kata Wamendagri

Bima mengatakan, sumbangan itu akan disalurkan ke crisis center Kota Bogor di rumah dinas wali kota, Jalan Padjajaran Nomor 42. Bima pun mengajak seluurh perusahaan, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan perorangan untuk ikut menyisihkan pendapatannya dan diberikan kepada yang membutuhkan di tengah wabah Covid-19 ini.

"Saya percayakan pengelolaannya kepada crisis center di Kota Bogor dan saya mengajak kepada semua yang mampu, perusahaan BUMD, perorangan untuk mendermakan sebagian rezekinya bagi yang sangat membutuhkan," kata Bima. 

Prabowo Minta Pemerintah Daerah Hemat Anggaran

Selain itu, Bima mengatakan, masyarakat juga akan mendapat bantuan dari pemerintah pusat dan daerah, namun butuh proses dan waktu.

"Bantuan dari pemerintah tentu ada dari pusat, dari APBD, tapi tentunya ada proses dan waktu. Kita lakukan apa yang kita bisa untuk menyelamatkan sebanyak mungkin manusia. Insya Allah sehat dan semangat semua, kita akan lewati ini semua," kata Bima.

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto

Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros

Wakil Menteri Dalam Negeri mengatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto meminta untuk memperbaiki sistem pemilihan umum (pemilu) karena tidak efisien dan terlalu mahal.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024