Hasil Tes Swab dari Jakarta 1 Pekan Lebih Belum Keluar, Bikin Cemas

VIVA – Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, mengaku kebingungan menjawab pertanyaan masyarakat yang ingin mengetahui hasil pemeriksaan test swab virus corona kerabat mereka yang berstatus PDP (Pasien Dalam Pengawasan), yang telah meninggal dunia.

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Satu orang pasien PDP meninggal di Rumah Sakit Komodo pada 25 Maret 2020 lalu dan sampel swab almarhum baru dikirim ke Jakarta dua hari kemudian. Namun, sudah lebih dari sepekan hasilnya belum keluar.

Pemakaman pasien PDP bernama Soni itu diputuskan mengikuti prosedur tetap dari pemerintah sehingga jenazahnya tidak dibawa pulang ke kampungnya dan cepat-cepat dikuburkan di Labuan Bajo.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

“Sama-sama kita mengeluh ini Pak, kita melayani pertanyaan masyarakat kenapa lama, pusing juga kita. Hasil swab PDP yang meninggal yang dikirim dua minggu lalu hasilnya belum keluar,” kata juru bicara Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Manggarai Barat, Ismail Surdi dihubungi VIVAnews Sabtu petang, 4 April 2020.

Ismail, yang juga Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat ini mengungkapkan sampel yang diambil dari almarhum adalah swab hidung dan telah dikirim ke laboratorium kesehatan di Jakarta.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

“Sesuai ketentuan swab itu dapat diambil dari tiga tempat, air liur, hidung dan tenggorokan. Untuk yang telah meninggal diambil dari swab hidung. Sebenarnya dikirim tanggal 26 Maret tapi masalah penerbangan baru bisa dikirim tanggal 27 Maret,” ujarnya.

Jauhnya rentang koordinasi dengan Jakarta membuat update hasil laboratorium swab pasien dari daerah seperti Manggarai Barat, sambung dia, menjadi sulit kecuali hanya bisa menunggu sampai hasilnya dikirim.

Ia pun berharap supaya laboratorium kesehatan di rumah sakit rujukan Covid-19 di daerah seperti RS Komodo Labuan Bajo dilengkapi fasilitas pemeriksaan swab.

“Kalau misalnya kita ada laboratorium kesehatan untuk pemeriksaan swab kan bagus, kita tidak harus menunggu hasilnya selama ini,” harapnya.

Ia menambahkan, selain swab milik pasien SS yang telah meninggal dunia, RS Komodo sebelum itu mengirim sampel swab 4 orang PDP dan hasilnya baru diterima kemarin. “Dua diantaranya hasil negatif dan dua orang itu sudah pulang ke rumah karena sudah sehat. Masih dua swab pasien PDP yang belum keluar,” terang Ismail Surdi.

Rawat 1 PDP

Per Sabtu 4 April 2020 lanjut Ismail, RS Komodo merawat 1 orang pasien baru bestatus PDP. Pasien tersebut kata dia merupan orang Manggarai Barat yang baru pulang bepergian dari daerah terpapar.

“Pasien PDP ini selama ini dalam pantauan petugas puskesmas di desanya tapi karena kondisinya makin parah makanya dirujuk ke Rumah Sakit Komodo,” kata Ismail.

Berdasarkan data yang disampaikan Ismail, Dinkes Manggarai Barat masih memantau kondisi 51 ODP dari total 61 ODP yang terdata. Sebanyak 11 orang ODP sudah melewati masa karantina 14 hari. “Yang belum melewati 14 hari tersisa 50 orang,” tutupnya.

Laporan: Jo Kenaru (Manggarai, NTT)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya