Dinas Kesehatan Kalbar Terima Bantuan Ribuan APD

VIVA – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat menerima bantuan alat pelindung diri (APD) sebanyak 80 koli atau 4.000 unit dari Gugus Tugas Nasional yang dikirim melalui asisten logistik Kodam XII TPR pada Sabtu, 4 April 2020.

Sanggau Kalbar Lumpuh Imbas Banjir, Truk Pengangkut Sembako Antre hingga 3 Hari

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, dr. Harisson mengatakan, sebelumnya juga telah menerima bantuan 2.400 alat rapid test dari Kementerian Kesehatan. Bantuan ada juga dari pengusaha, Kadin, dan pengusaha peduli Kalbar sekitar 1.880 unit, sehingga jumlahnya mencapai 4.280 unit. 

Bantuan tersebut juga sudah disebar ke rumah sakit maupun Dinas Kesehatan di Kalimantan Barat.

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

"Untuk bantuan APD dan masker sudah kita bagikan semua ke rumah sakit kabupaten/kota yang ada di Kalimantan Barat. Selanjutnya bantuan yang baru datang 80 koli APD akan segera kita bagikan ke rumah sakit maupun Puskesmas yang menangani pasien Covid-19," ujar dr. Harisson kepada VIVAnews pada Sabtu, 4 April 2020.

Ia melanjutkan, kepada kepala Dinas Kesehatan maupun kepala rumah sakit yang sudah menerima alat rapid test untuk segera melaksanakan pemeriksaan kepada masyarakat. Pemeriksaan diprioritaskan kepada petugas kesehatan yang menangani langsung, para medis, dokter atau petugas di kamar mayat yang memandikan pasien.

Deklarasi Damai Pilwalkot Singkawang Ricuh gegara Beda Warna Bingkai, Pendukung Nyaris Bentrok

"Kemudian, pemeriksaan, rapid test, diprioritaskan kepada pasien dalam pengawasan yang mungkin belum menerima hasil pemeriksaan dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pencegahan Penyakit. Jadi, kalau memang belum ada hasil dari Jakarta maka harus langsung dilakukan pemeriksaan menggunakan rapid test," ujarnya.

Harisson menambahkan, pemeriksaan dengan alat rapid test juga diprioritaskan kepada keluarga pasien yang positif Covid-19. Kemudian Dinkes segera melakukan pelacakan pasien menggunakan aplikasi agar tahu sebenarnya di mana yang sudah tertularkan Covid-19.

"Saya minta kepada kepala dinas di kabupaten/kota, alat rapid test segera dibagikan ke puskesmas supaya rapid test langsung dipergunakan," tuturnya.

Ilustrasi garis polisi

Usai Tega Bunuh Ibu Kandung, Pemuda Biadab di Kapuas Bikin Skenario Bohong yang Dicurigai Keluarga

Pemuda berinisial AMN (23) tega membunuh ibu kandungnya dengan kapak hanya karena permintaannya tak dituruti korban.

img_title
VIVA.co.id
4 Januari 2025