Derita Warga di Tengah Wabah Corona, Kelaparan karena Tak Bisa Kerja

VIVAnews - Yuyun Cahyaningsih (37) mengaku sudah empat hari menahan lapar karena tidak bisa mencari nafkah bagi keluarganya di tengah wabah virus corona. Sedangkan sang suami, yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh harian lepas, sedang meringkuk sakit dan tidak bisa membiayai kehidupan istri dan dua orang anaknya.

Serentak Serap Gabah dan Beras Petani, Perum Bulog Pastikan Sesuai HET

Yuyun sehari-hari bekerja sebagai buruh setrika dan penjaja makanan ringan dari kampung ke kampung. Yuyun merupakan warga RT 05 RW 08, Kelurahan Pemancangan Baru, Kecamatan Cipocok, Kota Serang, Banten.

Kedua anaknya, yang paling besar duduk di bangku kelas enam Sekolah Dasar (SD) terpaksa puasa sejak Senin, 30 Maret 2020, hingga kemarin, Kamis, 2 Maret 2020. Bahkan beras pun tak ada di rumah mereka.

Daftar Harga Pangan 16 Januari 2025: Cabai hingga Daging Sapi Naik

"Jadi saya enggak punya pemasukan gara-gara corona ini. Kan enggak boleh keluar, jadi orang-orang ngegosok sendiri. Anak saya seminggu puasa, Senin sampai Kamis," kata Yuyun saat Relawan Banten Melawan Corona (RBMC) di kediamannya, Jumat, 3 Maret 2020.

Rumah keluarga Yuyun merupakan warisan dari kakek dan nenek suaminya, yang ditempati turun-temurun. Kemudian, kesulitan Yuyun bertambah karena anak-anaknya harus belajar di rumah. Sebab, anaknya tidak memiliki smartphone. Beruntung, wali kelas anaknya berbaik hati dan memberikan handphone untuk belajar di rumah.

Demi Deddy Corbuzier, Azka Lakukan Berbagai Cara Biar Kena COVID-19

Yuyun bercerita dia sempat berkeluh kesah kepada seorang pegawai yang diakuinya seorang staf Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH). Dia bercerita kalau tidak memiliki beras dan persediaan lainnya. Oleh orang tersebut, Yuyun kemudian disuruh menghubungi RBMC.

"Informasinya ya dari saudara yang kerja jadi anak buahnya gubernur. Saya ngeluh enggak punya beras, gosok saya sepi. Kemarin saya bingung, terus disuruh kontak Untirta (RBMC) peduli. Kepepet, saking kepepetnya, malu sebenernya mah," katanya.

Koordinator RBMC sekaligus akademisi di Untirta Banten, Hendra Leo Munggaran, yang ikut memberikan bantuan mengatakan kalau pemberian tersebut berasal dari para donatur dan relawan yang bukan hanya berasal dari wilayah Banten saja. Baik individu maupun institusi, bisa ikut meringankan beban masyarakat ekonomi lemah bersama RBMC yang poskonya berada di Kampus Untirta Kota Serang.

"Ini sebagai salah satu bentuk kita membantu masyarakat Banten. Semua elemen harus bahu-membahu menyelesaikan persoalan bangsa kita ini. Semoga kita semua bisa melewati masa krisis ini," kata Korodinator RBMC, Hendra Leo Munggaran.

Ilustrasi harga beras

Daftar Harga Pangan 17 Januari 2025: Beras hingga Cabai Naik

Harga komoditas pangan mayoritas terpantau mengalami kenaikan pada perdagangan hari ini.

img_title
VIVA.co.id
17 Januari 2025