Polisi Segera Panggil Syekh Puji Buntut Nikahi Anak 7 Tahun

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Argo Yuwono
Sumber :
  • Tribrata

VIVA – Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Argo Yuwono menyebutkan, kepolisian akan segera memanggil Pujiono Cahyo Widianto alias Syekh Puji, atas dugaan pencabulan buntut menikahi anak berusia 7 tahun.

"Rencananya (setelah) memeriksa saksi, akan dipanggil terlapor," ujar Argo di Kantor Divisi Humas Polri, Jumat, 3 April 2020.

Sebelum sampai ke sana, Argo menyebutkan, akan lebih dulu diperiksa saksi-saksi seluruhnya. Ada enam saksi dan satu saksi ahli yang akan dimintai keterangannya. Setelah semua saksi rampung, baru pemeriksaan kepada Syekh Puji dilakukan. 

Hingga kini pemeriksaan saksi-saksi itu masih belum selesai. "Dilaporkan ke Polda Jawa Tengah pada Jumat 21 Februari 2020 oleh Komnas Perlindungan Anak terkait dugaan pencabulan karena telah menikahi anak di bawah umur," katanya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Komisaris Besar Polisi Iskandar Fitriana Sutisna, membenarkan adanya laporan tersebut. Kasus syekh Puji saat ini sedang dalam tahap penyelidikan.

"Sudah ditangani kasusnya (Syekh Puji) oleh Ditreskrimum Polda Jateng," ujar Iskandar saat dikonfirmasi VIVAnews.

Iskandar juga mengatakan sudah melakukan pemeriksaan terhadap enam orang saksi dan sejumlah saksi lainnya. Ia juga memerintahkan tenaga medis untuk melakukan visum kepada anak yang diduga dinikahi Syekh Puji. "Hasil visumnya, tidak ada tanda-tanda kekerasan seksual," ujarnya.

Meski demikian, Iskandar menyatakan, penyelidikan tersebut belum selesai. Pihaknya masih akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi lain untuk menguak kasus tersebut.

Sosialisasi Jasa Pengamanan Polri

Kasus pernikahan anak di bawah umur yang menjerat Syekh Puji bukan kali pertama terjadi. Pada 2008 silam, Syekh Puji juga sempat membuat geger karena menikahi gadis berusia 12 tahun bernama Luthfiana Ulfa.

Ia sempat diadili atas kasus tersebut di Pengadilan Kabupaten Semarang. Kala itu majelis hakim menjatuhkan vonis 4 tahun penjara dan denda Rp60 juta.

Viral TPS Ini Hadirkan Konsep Pernikahan, Warganet: Nyoblos Pilkada Rasa Kondangan

Meski sempat banding di Pengadilan Tinggi Jateng, namun banding tersebut ditolak. Pria yang tenar dengan harta melimpah tersebut tetap harus menjalani hukuman seperti yang dijatuhkan pada peradilan pertama.
 

Cagub-Cawagub Jakarta Nomor Urut 3, Pramono Anung-Rano Karno Bersama Tim Pemenangan

Timses Pram-Doel: Kami Merasakan TNI-Polri Menjaga Netralitas dalam Pilkada Jakarta

Tim sukses Pramono Anung dan Rano Karno mengapresiasi profesionalitas TNI dan Polri di Pilkada Jakarta 2024 sehingga Pilkada berjalan kondusif dan lancar.

img_title
VIVA.co.id
1 Desember 2024