Logo BBC

Cerita Pilu Pemakaman Jenazah Corona: Tak Ada Pelayat, Ditolak Warga

"Saya awalnya kalau emang proses pemakaman harus dengan petugas yang menggunakan APD karena yang mengeluarkan peti itu adalah petugas pemakaman, mereka juga dengan baju seadanya."

"Saya pikir tidak terlalu bahaya untuk saya agar lebih mendekat. Saya baru tahu informasinya belakangan setelah pemakaman, harusnya ada petugas dari Dinkes yang menggunakan APD untuk pemakaman suspect Covid-19," jelas Eva.

Lantas, bagaimana protokol pemulasaraan jenasah pasien Covid-19?

National Environment Agency (NEA) Singapura menjelaskan bahwa ada kemungkinan cairan tubuh dari jenazah pasien Covid-19 bisa menularkan penyakit.

Oleh karena itu pada beberapa kasus jenazah sama sekali tidak dianjurkan untuk dimandikan atau diawetkan.

Maka dari itu, petugas kesehatan harus menjalankan kewaspadaan standar ketika menangani pasien yang meninggal karena wabah virus corona.

Mereka juga diwajibkan untuk menggunakan APD lengkap jika pasien tersebut meninggal dalam masa penularan.

Selain itu, jenazah harus terbungkus seluruhnya dalam kantong jenazah yang tidak mudah tembus sebelum dipindahkan ke kamar jenazah, sehingga tidak ada kebocoran cairan tubuh yang mencemari bagian luar kantong jenazah.

Jasad pasien yang meninggal dunia juga harus sesegara mungkin dipindahkan ke kamar jenazah.

Jika keluarga pasien ingin melihat jenazah, diizinkan untuk melakukannya sebelum jenazah dimasukkan ke dalam kantong jenazah dengan menggunakan APD.

Petugas pun harus memberi penjelasan kepada pihak keluarga tentang penanganan khusus bagi jenazah yang meninggal dengan penyakit menular.