Tips Atur Keuangan Rumah Tangga di Tengah Wabah Corona

Ilustrasi keuangan.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Dampak virus Corona (Covid-19) di Indonesia membuat pemerintah Indonesia mengeluarkan imbauan untuk menghindari aktivitas di luar, dan warga agar tetap di rumah. Sejumlah perusahaan juga menerapkan kebijakan bekerja dari rumah (work from home/wfh) untuk karyawannya. 

10 Cara Cerdas Menghemat Biaya Perawatan Anabul di Rumah

Di sisi lain, aktivitas #DiRumahAja memunculkan pengeluaran ekstra yang menyebabkan keuangan rumah tangga menjadi tidak teratur. Lalu, bagaimana mengaturnya supaya keuangan rumah tangga kembali normal? 

Krizia Maulana, investment specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) mencoba memberikan pandangannya.

BPS Sebut Standar Hidup Layak di Indonesia Rp 1,02 Juta per Bulan pada 2024

Belajar menerima keadaan

Pandemi Corona tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di belahan dunia lainnya. Sebagai warga negara tentunya harus mematuhi apa yang telah diimbau oleh pemerintah, guna menekan penyebaran virus Corona, salah satunya adalah dengan tinggal #DiRumahAja. Tinggal #DiRumahAja untuk batas waktu yang tidak ditentukan memunculkan sejumlah persoalan baru, dari mulai pengeluaran ekstra rumah tangga, hingga kondisi mental yang dipicu rasa bosan karena tidak bisa keluar ke mana-mana. 

Ingin Jadi Ibu Rumah Tangga yang Mandiri Finansial? Ini Pilihan Investasi yang Harus Diketahui!

Untuk itu, langkah pertama yang saat ini harus dilakukan adalah siapkan mental. Setiap orang harus menerima keadaan. Saat ini, adalah kondisi darurat, tinggal #DiRumahAja adalah opsi terbaik demi kebaikan bersama. Ketika kondisi mental baik, maka seseorang menjadi lebih siap dalam menghadapi permasalahan baru yang bisa muncul karena pandemi Corona ini.

Pengeluaran rumah tangga membengkak?

Tinggal #DiRumahAja memunculkan permasalahan baru. Yang terdepan adalah membengkaknya pengeluaran rumah tangga. Kebijakan #DiRumahAja untuk pelajar dan karyawan pastinya memunculkan pengeluaran ekstra yang meliputi biaya internet (kuota), listrik, makanan (snack dan cemilan), hingga pembelian suplemen (vitamin) yang jumlahnya tidak kecil. Mau tidak mau seseorang harus menyiapkan biaya ekstra, atau mengambil dari pos lain.

Di sinilah pentingnya memiliki dana darurat, agar bisa menggunakan sebagian dari dana darurat untuk menutupi pengeluaran ekstra. Namun, bagaimana jika tidak memiliki dana darurat? 

Janganlah mengambil dari pos masa depan yang sudah disiapkan. Yang bisa  dilakukan adalah me-review pengeluaran. Apa saja pos-pos yang bisa dialihkan untuk menutupi pengeluaran ekstra. 

Langkah pertama adalah membuat daftar pengeluaran rutin bulanan untuk mengetahui pos-pos mana yang bisa disetop dan alihkan untuk menutupi pengeluaran ekstra. Contohnya anggaran transportasi, dan pos gaya hidup (nonton bioskop, makan di restoran, liburan, member gym, dan lainnya) adalah biaya-biaya yang bisa dialihkan untuk menutupi pengeluaran ekstra. 
Karena sudah jelas, pos-pos tersebut tidak akan dikeluarkan selama menjalani masa #DiRumahAja.

Bijak dalam berbelanja

Langkah kedua adalah menahan nafsu belanja. Ketakutan akan berkurangnya pasokan makanan menyebabkan ada segelintir masyarakat yang melakukan panic buying dengan membeli sejumlah kebutuhan pokok. Padahal, pemerintah sudah memastikan pasokan makanan dan kebutuhan rumah tangga tetap aman. 

Jangan panik dan belanja sesuai kebutuhan. Termasuk ketika berbelanja online. Kemudahan teknologi, dan terlalu lama tinggal di rumah, membuat orang merasa bosan. 

Akhirnya banyak juga yang mengalihkan dengan berbelanja online. Namun hati-hati, ini justru membuat menjadi keranjingan berbelanja, dan menambah pengeluaran rumah tangga. Bijaklah dalam berbelanja (online). Belanjalah sesuai kebutuhan dan manfaatkan diskon yang ditawarkan merchant-merchant online yang banyak bertebaran selama masa #DiRumahAja.    

Tetap berinvestasi

Kondisi saat ini menyadarkan betapa pentingnya memiliki dana darurat. Untuk itu, langkah ketiga adalah tetaplah berinvestasi. 

Ketika menyesuaikan anggaran rumah tangga, seseorang untuk menutupi biaya tambahan selama masa #DiRumahAja, bisa mengurangi sedikit porsi investasi. Namun, setelah masa penyesuaian berakhir, dan sudah bisa menutupi pengeluaran ekstra tersebut, sesuaikan kembali porsi investasi. 

Jika memungkinkan menambah porsi untuk membuat porsi dana darurat yang sebelumnya tidak dimiliki.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya