25 Turis Asing Dipaksa Pulang dari Aceh Singkil
- VIVA/ Dani Randi/ Aceh
VIVA – Sejumlah 25 warga negara asing (WNA) yang sedang liburan di Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, dipaksa untuk meninggalkan wilayah tersebut.
Kebijakan itu diambil Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil, mengingat situasi wabah virus corona yang sudah mulai menyebar, dan untuk melakukan pencegahan Covid-19.
Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid memastikan saat ini tidak ada lagi turis asing yang berada di Pulau Banyak. “Turis yang berlibur di Pulau Banyak, sudah diimbau pulang ke negaranya masing-masing,” kata Dulmusrid saat dikonfirmasi, Selasa, 31 Maret 2020.
Dari 25 turis, kata Dulmusrid, masih terdapat seorang di antaranya yang belum mau pulang. Pihaknya akan memaksa turis asing tersebut agar kembali ke negaranya. Sementara sisanya, sudah beranjak dari Pulau Banyak.
“Kita akan memaksa turis tersebut angkat kaki, hari ini tim bersama kepolisian setempat akan mendatanginya untuk dipaksa pulang,” katanya.
Para turis asing tersebut sebelumnya telah diperiksa kesehatannya oleh tim medis. Dikabarkan, satu di antaranya berstatus orang dalam pemantauan (ODP) karena mengalami gejala demam dan suhu badannya di atas batas suhu normal.
Setelah masa karantina berakhir, turis tersebut dinyatakan sehat dan sudah diizinkan pulang ke negara asal. Pemerintah setempat akan terus melakukan protect terhadap warganya dari ancaman virus yang berasal dari China tersebut.
Sekretaris Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh Singkil, Mohd Ichsan, mengatakan sebelumnya ke 25 turis ini datang ke Pulau Banyak, mulai tanggal 13 Maret 2020 lalu. Mereka tersebar di beberapa tempat, seperti di Pulau Sikandang, Pulau Panjang dan Ujung Lolok, dengan tujuan untuk berwisata.
Ke 25 turis asing itu, masing-masing berasal dari Italia dua orang, Portugal dua orang, Australia dua orang, Jerman tiga orang dan sisanya dari Ceko.