Indonesia Tidak Lockdown, Wapres: Kami Tidak Mau Seperti India

VIVA – Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengakui pemerintah lebih condong kepada pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketimbang lockdown untuk menghadapi penyebaran virus corona. Menurut Ma'ruf, kebijakan ini bersifat lebih moderat dan memungkinkan ekonomi warga tetap berjalan.

Unik, Desa Ini Rayakan Tahun Baru dengan Saling Lempar Kotoran Sapi

"Supaya tidak sama sekali tertutup," kata Ma'ruf, Selasa 31 Maret 2020.

Menurut dia, PSBB diambil karena berkaca dari kebijakan lockdown yang terjadi di India. Di negara tersebut menurut dia, justru terjadi kekacauan karena ketidaksiapan.

Bertemu PM India Narendra Modi, Prabowo Cerita RI Kekurangan Tenaga Medis

"Kami tidak ingin terjadi seperti di India, sampai terjadi penumpukan massa yang besar karena lockdown yang tidak dipersiapkan," ujar Ma'ruf.

Sementara untuk karantina wilayah, pemerintah katanya hanya mengizinkan untuk tingkat kelurahan saja atau bukan sampai tingkat kota/kabupaten. Pemerintah daerah juga menurutnya akan ikut mengawal pencegahan penularan virus corona Covid 19.

10 Bayi Tewas Terpanggang dalam Kebakaran Rumah Sakit di India Utara

"Kemungkinan menerapkan karantina wilayah terbatas berbasis kelurahan," kata Ma'ruf.

Sebelumnya, keputusan PSBB itu sudah diambil dalam rapat kabinet terbatas beberapa waktu lalu. Menurut  Presiden Joko Widodo, sesuai dengan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan, status ini berada dikendali Menteri Kesehatan, yang berkoordinasi dengan Kepala Gugus Tugas Covid 19.
 

Panel instrument motor listrik Honda terbaru di India

CUV e: dan ICON e: Kalah, Motor Listrik Baru Honda di India Bisa Tempuh 100 Km

Salah satu kelebihan dari motor listrik Honda yang bakal meluncur di India tersebut memiliki jarak tempuh lebih jauh dari Honda CUV e: dan ICOB e: yang ada di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
20 November 2024