Logo BBC

Wartawan Gejala Corona Meninggal Usai 'Ditolak' RS, Mengapa Terjadi?

"Itu berlaku juga di seluruh dunia, tidak cukup jika hanya RS rujukan (yang menangani). Semua RS yang punya ICU, ventilator dan ruang isolasi turut berpartisipasi karena tidak mungkin semua ditanggulangi hanya oleh RS rujukan, dan hanya oleh dokter paru. Semua harus bergerak!" kata Faisal.

"Bayangkan, hanya dalam beberapa hari saja RS Wisma Atlet sudah ada 400 orang. Kita masih butuh banyak ruangan dan alat. Jika tidak, maka akan terjadi lagi seperti yang di Tangerang dan tempat lain, pasien meninggal sebelum mendapatkan perawatan," ujar Faisal.

Dokter Oetama menambahkan, solusi yang perlu dilakukan adalah menyiapkan RS rujukan darurat secara cepat dengan kesiapan untuk perawatan pasien sakit sedang dan berat, rekrutmen SDM kesehatan, percepatan pengadaan maupun produksi ventilator, dan APD.

"Bilamana gagal dengan Karantina Wilayah (Lockdown Partial) secepatnya beralih ke Karantina Nasional (Lockdown Total)" katanya.

Seberapa besar daya tampung RS rujukan?

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, menyebutkan, RS rujukan nasional yang disiapkan pemerintah telah menambah ruang isolasi sampai dengan 1.967 ruangan untuk perawatan sedang hingga berat.

Kemudian, RS Wisma Atlet yang sudah dioperasionalkan sudah merawat inap 411 pasien.

"Ini upaya yang masih akan kita terus lakukan bersamaan dengan semakin bertambahnya kasus," kata Yurianto dalam konfrensi pers di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang disiarkan langsung melalui Youtube.