Hari Pertama Isolasi Wilayah, Pemkot Tegal Tutup 35 Titik

VIVAnews - Pemerintah Kota Tegal, Jawa Tengah, resmi memberlakukan isolasi wilayah guna mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19, pada Senin, 30 Maret 2020. Sejumlah titik jalur keluar masuk dari dan ke Kota Bahari tersebut sudah ditutup menggunakan beton seberat 2 ton.

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, mengatakan rencana awal pihaknya akan menutup 50 titik jalan, namun secara resmi hanya menutup 35 titik. Hal tersebut dikarenakan hasil kesepakatan dengan Polres Tegal.

"Iya hasil kesepakatan kita hanya menutup 35 jalur saja dan empat jalur yang dibuka," kata Dedy saat dikonfirmasi VIVAnews.

Siap Bersinar, 20 Finalis Comic 8 Revolution Mulai Jalani Karantina

Menurut Dedy, empat jalur yang dibuka tersebut tiga di antaranya akan digunakan sebagai akses keluar masuk kendaraan sembako dan BBM. Sementara satu jalur digunakan untuk akses aktivitas masyarakat.

"Iya hari ini sudah berlaku seperti itu, sudah sekitar 90 persen jalan ditutup," ujarnya.

Penampakan 8,4 Ton Bawang Bombai Ilegal dari Luar Negeri yang Diselundupkan Lewat Palangka Raya

Adapun empat jalur tersebut yakni Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Sultan Agung ditutup setengah badan jalan sebagai jalur masuk BBM dan sembako. Lalu Jalan Perintis Kemerdekaan khusus sepeda motor roda dua.

"Satu jalur lagi di Jalan Proklamasi kami berlakukan jalur keluar masuk warga dari luar daerah, namun di sana kita jaga ketat dengan menempatkan Pos Terpadu guna melaksanakan pengecekan kesehatan serta penyemprotan disinfektan," katanya.

Dedy mengaku kebijakan tersebut sudah dipahami oleh masyarakat. Pihaknya sudah melakukan sosialisasi via media sosial dan pemasangan baliho di sejumlah titik.

"Masyarakat telah paham dan mendukung kebijakan karantina wilayah tersebut," klaim Dedy.

Sementara salah satu warga Kota Tegal, Fajar Baharudin, mengatakan kondisi Kota Tegal saat ini masih seperti biasa. Sebab, masih terlihat lalu lalang masyarakat untuk bekerja dan berdagang.

"Iya masih biasa, namun ada penurunan kepadatan lalu lintas," ujar pria bekerja sebagai ojek online tersebut.

Menurut Fajar, beberapa pasar dan alun-alun juga masih biasa, tapi terpantau sepi penjual. Apalagi dirinya sebagai ojek online, omset pendapatan juga menurun.

"Sehari ini dua orang saja hingga sore ini, kemarin masih lumayan," katanya.

Fajar merasa kebijakan tersebut memang bagus, namun ia tidak tahu ke depannya bagaimana. Sebab, hingga sekarang ini belum ada kebijakan pemerintah terkait nasib para pekerja seperti dia.

"Jika memang nantinya terpaksa harus di rumah, mesti ada kompensasi dan jaminan agar keluarga masih bisa makan," katanya.

Pemkot Tegal akan memberlakukan isolasi wilayah pada 30 Maret hingga 31 Juli 2020 sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19. Sebelumnya, Pemkot Tegal menggunakan istilah local lockdown, namun dengan arahan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, untuk mengganti dengan istilah isolasi wilayah atau 'Isolasi Terbatas'.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya