Cegah Corona, Pemprov Bali Bentuk Satgas Berbasis Desa Adat
VIVA – Pemerintah Provinsi Bali menunjukkan keseriusan dalam menanggulangi penyebaran Virus Corona COVID-19. Gubernur Bali, Wayan Koster telah menggelar pertemuan dan mencapai kesepakatan dengan Majelis Desa Adat Provinsi Bali untuk membentuk satgas gotong royong pencegahan COVID-19 berbasis desa adat.
"Desa adat memiliki peranan yang sangat strategis untuk turut berpartisipasi dalam pencegahan penyebaran pandemi COVID-19 demi keselamatan umat manusia," kata Ketua Satgas Penanggulangan COVID-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra, Senin 30 Maret 2020.
Di sisi lain, Dewa Made Indra menjelaskan selama 27 Maret 2020 hingga Minggu 29 Maret 2020, pekerja migran Indonesia yang sudah dikarantina di Bapelkesmas dan BPSDM telah melaksanakan rapid test dan dinyatakan negatif sebanyak 177 orang. "Dengan rincian di UPT Bapelkesmas sebanyak 70 orang dan di BPSDM sebanyak 107 orang," paparnya.
Satgas, Dewa Made Indra melanjutkan, mengimbau kepada warga masyarakat yang baru pulang dari luar negeri dan dari luar daerah untuk melaksanakan karantina mandiri atau isolasi diri sendiri di rumah masing-masing minimal 14 hari dengan menerapkan protokol isolasi diri sendiri dengan penuh disiplin dan tanggung jawab untuk keselamatan masyarakat. Â
“Satgas mengimbau kepada seluruh masyarakat Bali untuk tetap waspada bahkan meningkatkan kewaspadaannya karena penyebaran COVID-19 menunjukkan tren peningkatan di tingkat nasional. COVID-19 bukan sesuatu yang ditanggapi dengan remeh, tetapi harus dengan kewaspadaan yang tinggi.," ujarnya.Â
Masyarakat juga diminta untuk terus mengikuti ajakan dan imbauan dari pemerintah untuk mengatur jarak satu dengan lainnya untuk mengurangi interaksi fisik, sekaligus mengurangi aktivitas-aktivitas di luar rumah. Â
"Diimbau juga kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan percaya kepada pemerintah pusat, pemerintah daerah (provinsi, kabupaten/kota), segenap unsur TNI, Polri dan lembaga-lembaga lainnya yang sedang bergotong royong melakukan upaya pencegahan penyebaran virus COVID-19," katanya.