Penutupan Candi Borobudur dan Prambanan Diperpanjang hingga 11 April

Wisatawan menikmati suasana matahari terbit di kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu, 15 Desember 2018.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA – Penutupan sementara objek wisata Candi Prambanan, Candi Borobudur, dan Candi Boko diperpanjang hingga 11 April 2020. Perpanjangan penutupan tiga candi itu seiring kondisi Tanah Air saat ini yang sedang menghadapi virus Corona.

InJourney Restructures Borobudur into a Global Tourism Destination

Sebelumnya, pengelola Candi Prambanan, Candi Borobudur, dan Candi Boko, PT Taman Wisata Candi (TWC), telah menutup sementara ketiga candi itu dari kunjungan wisatawan sejak 20 Maret hingga 29 Maret 2020.

Direktur Utama PT TWC, Edi Setijono, mengatakan, pengelola telah memutuskan untuk memperpanjang penutupan sementara kunjungan wisata di kawasan Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Boko itu.

Pemerintah Tata Ulang Kawasan Borobudur Jadi Berkelas Global, Intip Perubahannya

"Kami terus lakukan koordinasi serta mengamati perkembangan pandemi Covid-19 ini. Menindaklanjuti kondisi saat ini maka kami memutuskan untuk melanjutkan penutupan sementara operasional TWC," ujar Edi, Senin 30 Maret 2020.

Edi menerangkan, sejumlah titik pendukung kawasan wisata Candi pun akan ditutup sementara seperti pementasan Sendratari Ramayana di Candi Prambanan. Para karyawan di PT TWC juga saat ini diliburkan untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona.

InJourney Gandeng Thai Airways Dongkrak Kunjungan Wsiatawan Candi Borobudur

Selama penutupan sementara, pengelola akan melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran virus Corona di kawasan tiga candi tersebut. Edi menyebut, ruang-ruang publik di Candi Prambanan, Candi Borobudur, dan Candi Boko akan dilakukan penyemprotan cairan disinfektan.

"Kami tetap akan melakukan protokol ruang publik. Yaitu melakukan penyemprotan disinfektan," ucap Edi.

Kementerian PUPR atasi kerusakan saluran pasangan batu kali

Kementerian PUPR Atasi Kerusakan Saluran Pasangan Batu Kali di Museum Kampung Seni Borobudur

Kejadian tersebut disebabkan kondisi force majeure alam, akibat tingginya intensitas hujan pada 25 September 2024 yang berakibat pada terjadinya ‘skoring’ pada konstruksi

img_title
VIVA.co.id
30 September 2024