Corona Kian Mengganas, MUI Minta Pemerintah Segera Lockdown

Sekjen MUI, Anwar Abbas
Sumber :
  • VIVA/Anwar Sadat

VIVA – Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas meminta pemerintah melakukan karantina atau lockdown secara menyeluruh. Hal itu demi keselamatan jiwa serta kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang sedang terkena wabah virus corona atau Covid 19.

"Melakukan total lockdown di seluruh negeri, dan atau local lockdown untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan pertimbangan dari para ahli," kata Anwar Abbas dalam pernyataannya, Minggu 29 Maret 2020.

Anwar juga meminta pemerintah tegas saat kebijakan lockdown tersebut diambil. Seperti benar-benar menindak tegas mereka yang melanggar ketentuan lockdown tersebut.

Kemudian, dia juga menyarankan pemerintah melakukan realokasi seluruh atau sebagian anggaran infrastruktur yang ada saat ini untuk digunakan bagi kepentingan memutus penyebaran virus corona. Termasuk anggaran terkait pemindahan ibu kota baru.

"Menunda penggunaan rencana anggaran pemindahan ibu kota untuk yang tahun 2020 ini seluruhnya dan atau sebagiannya bagi dipergunakan untuk menolong ekonomi rakyat dan memulihkan perekonomian nasional," ucap Anwar.

Sejumlah petugas medis memakamkan jenazah pasien positif COVID-19 dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap di Padang, Sumatera Barat, Sabtu (28/3/2020).

Selain pemerintah, Anwar juga mengharapkan bantuan dari para pengusaha. Mereka juga diminta untuk memberikan donasi untuk penanganan pandemi corona ini. 

"Memanggil para pengusaha besar dan mewajibkan mereka untuk memberikan bantuan bagi penanganan kasus corona dan mengatasi persoalan ekonomi yang dialami oleh masyarakat lapis bawah," kata Anwar.

UAS Ditolak Ceramah di Payakumbuh, Dituding Lakukan Politik Praktis

Seperti diketahui, dalam sepekan jumlah pasien positif COVID-19 di Indonesia terus bertambah. Sementara itu beberapa pemerintah daerah berinisiasi menutup akses masuk dan keluar wilayahnya mencegah penyebaran Corona.

Namun demikian, Presiden Jokowi punya kebijakan berbeda. Dalam rapat terbatas dengan 34 gubernur se-Indonesia melalui video conference, Selasa (24/03) lalu. Presiden Jokowi mengutarakan alasan mengapa Pemerintah Indonesia tidak memilih kebijakan "lockdown".

Jadi Kepala Badan Jaminan Produk Halal era Prabowo, Babe Haikal Hassan Bakal Lakukan Ini

Menurutnya, setiap negara memiliki karakter yang berbeda-beda, memiliki budaya yang berbeda-beda, memiliki kedisiplinan yang berbeda-beda. 

Karenanya setelah mempelajari sejumlah langkah yang diterapkan oleh negara-negara lain dalam menghadapi wabah virus corona, Ia menegaskan langkah yang paling pas untuk Indonesia adalah menjaga jarak fisik adalah physical distancing," katanya.

Sebut Presiden Berhati Mulia, MUI Doakan Prabowo Mampu Wujudkan Palestina Merdeka


 

Ilustrasi Politik Uang

Jelang Pilkada 2024, MUI: Warga yang Terima Serangan Fajar akan Mendekam di Neraka

Sehari jelang Pemilihan Kepala Daerah pada 27 November 2024, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai adanya politik uang.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024