Pedagang Sate Madura di Perantauan Sepakat Tak Mudik demi Cegah Corona
- ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
VIVA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau para perantau asal Jatim yang bekerja di negara terjangkit dan luar provinsi untuk sementara tidak mudik demi ber-Ramadan atau berlebaran di kampung halaman. Hal itu diperlukan untuk memutus rantai penularan virus Corona atau Covid-19.
Untuk memaksimalkan itu, ia berkoordinasi dengan organisasi maupun komunitas perantau asal Jatim, di antaranya Asosiasi Pedagang Pecel Lele Lamongan dan Asosiasi Penjual Sate Madura. Mereka diminta mengimbau dengan sangat kepada anggotanya agar tidak mudik ke kampung halaman untuk berlebaran.
"Tadi kami dengan Bupati Lamongan dan asosiasi penjual sate Madura, sama-sama mengimbau supaya yang sekarang di Jakarta tetap di rumah saja," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Sabtu malam, 28 Maret 2020.
Khofifah mengakui sudah ada perantau asal Jatim yang pulang lebih awal dari negara maupun provinsi terjangkit. Bagi mereka, ia meminta para kepala daerah menelusuri dan menyiapkan ruang observasi selama 14 hari bagi para pemudik. "Makanya, diharapkan jangan mudik untuk melindungi anggota keluarganya," katanya.
Di tempat sama, Bupati Lamongan Fadeli, mewakili Asosiasi Pedagang Pecel Lele yang berada di luar provinsi Jatim, sepakat untuk tidak mudik atau pulang kampung saat Lebaran mendatang. "Alhamdulillah, asosiasi pedagang Lamongan yang berada di luar Provinsi Jatim sepakat tidak mudik sampai pandemi atau virus corona selesai,” ujarnya.
Ia menjelaskan, para perantau asal Lamongan kebanyakan bekerja sebagai pedagang kaki lima dengan usaha kuliner, seperti berjualan pecel lele, tahu campur, soto, dan beragam makanan lainnya. Sekira 80 persen adalah penjual pecel lele. "Kami terus mengimbau pada mereka (perantau dari Lamongan) agar tidak mudik Lebaran," kata Fadeli.
Ada sekira 900 perantau yang sudah mudik duluan ke Lamongan. Mereka langsung menjalani tes kesehatan di kampung. Sementara ini, belum ditemukan satu pun dari mereka yang terjangkit corona. "Statusnya (mereka) masih ODR (orang dalam resiko)," ujarnya.
Ketua Asosiasi Penjual Sate Madura, Maksum, juga mengklaim bahwa penjual sate Madura di seluruh Indonesia sepakat tidak akan mudik Lebaran. Imbauan itu lebih mudah terlaksana karena Hari Raya Idul Fitri bukan momen mudik bagi kebanyakan warga Madura. Justru tradisi mudik besar-besaran di Madura terjadi saat Hari Raya Idul Adha.
"Kami berharap saat atau sebelum Idul Adha virus Corona sudah tidak ada," kata Maksum.