Logo ABC

Saat Sejumlah Daerah Pilih 'Lockdown Mandiri' Cegah Corona

Dengan demikian dalam tujuh hari terakhir, terjadi penambahan 677 kasus baru, 55 kasus meninggal dunia, dan 29 kasus yang sembuh dari wabah pandemi global ini.

"Fatality rate", atau tingkat perbandingan rata-rata antara jumlah kasus positif dan jumlah pasien meninggal dunia, telah turun dari 8.7 persen pada Jumat pekan lalu ke 8.3 persen dalam sepekan.

Sebelumnya, Indonesia sempat mencatat angka "fatality rate" tertinggi di dunia hingga di atas angka 9 persen, tetapi beberapa ahli menilai bahwa angka tersebut dikarenakan kurangnya tes yang bisa mendeteksi angka kasus positif corona.

Presiden jelaskan alasan tidak "lockdown"

Menyikapi kebijakan yang diambil Pemerintah Indonesia terkait wabah virus corona, Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas dengan 34 gubernur se-Indonesia, hari Selasa (24/03) lalu.

Dalam rapat yang dilakukan dengan metode "video conference" dan disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Presiden Jokowi mengutarakan alasan mengapa Pemerintah Indonesia tidak memilih kebijakan "lockdown".

>

"Setiap negara memiliki karakter yang berbeda-beda, memiliki budaya yang berbeda-beda, memiliki kedisiplinan yang berbeda-beda," kata Jokowi.

Dalam rapat tersebut Jokowi juga mengatakan kebijakan tersebut diambil pemerintah setelah mempelajari sejumlah langkah yang diterapkan oleh negara-negara lain dalam menghadapi wabah virus corona.

"Sehingga di negara kita memang yang paling pas adalah physical distancing," katanya.

Jokowi memang sudah menyampaikan kebijakan menjaga jarak fisik atau "physical distancing" dengan mengimbau warga untuk memindahkan aktivitas, termasuk bekerja dan beribadah, ke rumah.