Sumbar Minta Kepri Karantina Seluruh TKI yang Pulang dari Malaysia
VIVA – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat meminta kepada otoritas di Kepulauan Riau (Kepri) agar dapat mengkarantina terlebih dahulu semua Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Sumbar yang dipulangkan dari Malaysia – sebagai imbas dari kebijakan penutupan atau lockdown akibat merebaknya wabah virus Corona atau COVID-19 di Negeri Jiran itu.
“Jadi begini, Malaysia kan nambah lockdown dua minggu lagi. Tadi malam sudah kami bahas. Kalau bisa, mereka kan masuk ke Sumbar lewat darat melalui pelabuhan Dumai. Saya imbau otoritas yang ada di Dumai atau Kepri melakukan karantina dulu sebelum kemudian disebar atau dipulangkan ke daerah masing-masing,” kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno kepada VIVAnews, Jumat 27 Maret 2020.
Irwan mencontohkan kasus penanganan ratusan WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China. Setelah tiba di Indonesia, mereka dikarantina selama 14 hari di Pulau Natuna, Kepri. Baru setelah dinyatakan aman dan sehat, mereka dipulangkan ke kampung halaman masing-masing. Tujuannya tak lain untuk mencegah risiko penyebaran COVID-19.
“Karantina seperti halnya yang dari Wuhan. Masuk Indonesia, dikarantina di Kepri. Kalau bisa begitu juga. Sudah aman, baru sebar ke daerah asal. Kita bisa kewalahan jadinya nanti, karena kita tidak tahu mereka sakit atau tidak. Prosedur tetapnya ya begitu. Datang dari daerah terjangkit, prosedurnya itu sudah nasional,” kata Irwan.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengabarkan tambahan satu kasus positif COVID-19. Tambahan satu kasus tersebut diketahui setelah hasil spesimen yang diuji di Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Padang keluar.
Dengan demikian, total jumlah warga di Sumatera Barat yang dinyatakan positif COVID-19 hingga Jumat siang 27 Maret 2020 berjumlah enam orang.
Menbud Fadli Zon Resmikan Museum PDRI di Sumbar
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon meresmikan Museum Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Koto Tinggi, Sumbar.
