Sujiatmi, Sosok di Balik Kesuksesan Jokowi

Ibunda Presiden Jokowi, Sujiatmi Notomiharjo mencoblos di TPS 38 Solo
Sumber :
  • VIVA/Fajar Sodiq

VIVA – Sujiatmi Notomiharjo, lahir di Boyolali Jawa Tengah pada 15 Februari 1943. Tepat pada 25 Maret 2020 sore sekitar pukul 16.45 WIB, ibu dari Presiden Joko Widodo ini menghembuskan nafas terakhirnya. Almarhum meninggal pada usia 77 tahun.

Jokowi Dukung RK, Hasto: Justru Dapat Reaksi Negatif dari Publik, Pramono Bisa Menang 1 Putaran

Dia berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Kedua orangtuanya adalah pedagang kayu dari Kelurahan Giriroto, Ngemplak, Boyolali. Orangtua Sujiatmi bernama Wirorejo dan Sani. Ia akhirnya memutuskan menikah muda, dengan teman mainnya sendiri Widjiatno Notomihardjo. 

Dalam mendidik anak-anaknya, ia menerapkan disiplin yang baik. Buah dari didikannya itulah, kemudian membentuk karakter seorang Joko Widodo, yang sukses memimpin Kota Solo dua periode, menjadi gubernur DKI dan kini menjadi Presiden RI dua periode.

Analisis Pakar Politik soal Pengaruh Dukungan Jokowi terhadap Ridwan Kamil

Namun sepak terjang beliau ketika mendampingi anaknya, Joko Widodo, dalam kontestasi politik nasional, terlihat jelas. Beberapa moment, Eyang Notomiharjo, biasa almarhum dipanggil, ikut mendukung sejak Jokowi maju di Pilkada DKI 2012 maupun pemilu presiden di 2014 dan 2019.

Bahkan, di tengah-tengah serangan politik kepada Jokowi dan keluarga mengenai PKI hingga dituduh bukan anak kandung, almarhum tetap tegar dan tidak pernah menyampaikan kebenciannya.

Prabowo dan Jokowi Dukung RK di Pilgub Jakarta, Oso: Yang Tentukan Rakyat, Bukan Pejabat

"Kita doakan saja agar diberi kesadaran, karena kenyataannya memang tidak seperti itu," kata Sujiatmi pada awal 2017 lalu.

Eyang Noto memang tidak banyak tampil di ruang publik. Namun sejumlah pihak menganggap, kalau beliau adalah orang yang hebat. Dari rahimnya, lahir Joko Widodo yang kemudian menjadi Presiden RI dua kali. 

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto

Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros

Wakil Menteri Dalam Negeri mengatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto meminta untuk memperbaiki sistem pemilihan umum (pemilu) karena tidak efisien dan terlalu mahal.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024