Hindari Corona, Pasar Tradisional Dibekali Tempat Cuci Tangan Portable
- Freepik/shayne_ch13
VIVA – Untuk menghindari penyebaran Covid-19 atau corona virus, pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menyediakan tempat cuci tangan portable. Agar setelah beraktivitas, masyarakat bisa mencuci tangannya menghindari adanya virus.
Pemasangan westafel portable dilakukan di Pasar Pa’baeng-baeng, Pasar Butung dan Pasar Terong, pada Rabu 25 Maret 2020. Pemasangan serupa juga dilakukan di ruang publik, seperti Lapangan Karebosi, Lapangan Hertasning dan di Pelabuhan Paotere.
Pejabat Wali Kota Makassar, Muhammad Iqbal Samad Suhaeb, mengatakan ada warga yang terpaksa harus keluar rumah untuk membeli kebutuhan yang mendesak, semisal obat-obatan, kebutuhan bahan pokok dan lainnya. Tentu aktifitas itu tidak bisa dilarang. Namun untuk mengantisipasi penyebaran virus, maka pemerintah menyediakan tempat mencuci tangan sementara ini.
“Makanya agar lebih aman, kita siapkan tempat cuci tangan lengkap dengan air dan sabunnya yang nanti akan terus disuplai PDAM Kota Makassar,” ujarnya di sela pemantauan di Pasar Pa’baeng-baeng, Rabu 25 Maret 2020.
Iqbal menyampaikan, prioritas pemerintah adalah kebersihan warga, yakni dengan rajin dan rutin mencuci tangan. Saat datang dan pergi, ia meminta agar warga selalu singgah cuci tangan di westafel portable yang telah disiapkan.
"Selain itu, pengetatan social distancing (menjaga jarak) di antara warga, serta seruan untuk tetap tinggal di rumah akan terus kita gelorakan sebagai gerakan solidaritas bersama melawan penyebaran virus ini," katanya.
Sementara itu, Direktur Keuangan PDAM Makassar, Asdar Ali, mengatakan kegiatan pemasangan westafel portable tersebut merupakan instruksi Pejabat Wali Kota Makassar beberapa waktu yang lalu. Dia memastikan, alat cuci tangan itu mudah dipasang dan diakses oleh warga yang beraktivitas di luar.
“Itu yang kami respons (arahan Pj Wali Kota Makassar), dan alhamdulillah, saat ini sudah ada beberapa yang selesai dan langsung kita distribusi ke tempat-tempat umum," tutur Asdar.
Prabowo: Kita Harus Mau Dikoreksi, Tapi Kritik yang Benar Jangan Dendam
Menurut Prabowo, membangun bangsa tidak harus 'nyemplung' ke dalam koalisi, tetapi bisa mengawasi kinerja pemerintah yang ada.
