Darurat Corona, Pesantren-pesantren Besar di Jatim Tunda Acara Besar
VIVA – Sejumlah pondok pesantren besar dengan jumlah santri ribuan orang di Jawa Timur mengeluarkan maklumat upaya pencegahan virus Corona atau Covid-19. Ada yang membatasi kunjungan wali santri, ada yang menunda kegiatan besar tahunan seperti haflatul imtihan, bahkan ada yang memulangkan santrinya hingga waktu belum ditentukan. Ada pula yang meniadakan kegiatan Ramadan mendatang.
Ada beberapa pesantren yang mengeluarkan maklumat terkait Corona, berdasarkan penelusuran VIVAnews di sejumlah grup-grup WhatsApp lingkungan Nahdlatul Ulama pada Senin, 23 Maret 2020. Di antaranya surat edaran bernomor 802/PPS.900/Pbt/VII.1441 yang dikeluarkan Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan. Surat ditandatangani ketua umum dan sekretaris umum pengurus pesantren pada 22 Maret 2020.
Ditulis dalam surat, edaran tersebut mengacu pada keputusan Majelis Keluarga Pondok Pesantren Sidogiri dan instruksi pemerintah terkait tindakan pencegahan persebaran virus Corona. Keputusan itu menerakan empat poin kebijakan. Yaitu, pertama, melarang wali santri berkunjung ke pesantren hingga 8 April 2020. Kedua, masa libur santri untuk Ramadan dimajukan mulai Kamis, 8 April 2020.
Pada poin kedua dijelaskan, semua santri tanpa kecuali diminta pulang ke rumah masing-masing. Bagi santri usia 12 tahun ke atas, pemulangan dilakukan secara berombongan dengan dikoordinir oleh pengurus. Adapun santri usia 12 tahun ke bawah dijemput orang tuanya. Bagi santri asal negara luar dan ter-lockdown diperbolehkan tinggal di pesantren.
Ketiga, kegiatan milad ke-283 dan wisuda ditunda. Keempat, seluruh kegiatan Ramadan ditiadakan oleh Pondok Pesantren Sidogiri. Anggota keluarga Pesantren Sidogiri, Ilham Wahyudi, membenarkan ketika dikonfirmasi soal surat edaran itu. "Betul, Mas," katanya kepada VIVAnews.
Di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, acara tahunan haflatul imtihan ke-88 ditunda hingga waktu belum ditentukan. Agak ke timur di Paiton, otoritas Pondok Pesantren Nurul Jadid mengeluarkan surat edaran agar tamu dan wali santri tidak berkunjung hingga 30 Maret 2020.
Begitu pula di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Kabupaten Situbondo. Otoritas pesantren mengeluarkan surat edaran pembatasan kunjungan tamu dan wali santri ke pesantren. Seluruh santri diminta mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Bagi santri yang datang dari bertugas di luar pesantren, diminta langsung memeriksakan diri di klinik pesantren.
Di Pondok Pesantren Al Falah, Ploso, Kediri, otoritas pesantren mengeluarkan surat edaran yang menyerukan agar santri dan masyarakat umum di Kediri mengikuti arahan pemerintah agar menghindari dari potensi tertularnya marabahaya Covid-19. Di Pesantren Sunan Bejagung, Tuban, otoritas pesantren meliburkan pengajian rutin Al Hikam dan menunda kegiatan hari ulang tahun.