Jalani Tes Mandiri, Wali Kota Depok Mengaku Negatif Covid-19

Wali Kota Depok, Mohammad Idris.
Sumber :
  • Zahrul Darmawan

VIVA – Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengaku jika dirinya telah melakukan pemeriksaan diri terkait Corona virus (Covid-19). Hal ini dilakukan sesuai arahan Gubernur Jawa Barat.

Ditanya soal Gentrifikasi, Pasangan Calon Bupati Ini Justru Bahas Gender di Debat Pilwalkot Depok

"Kami memberitahukan kepada masyarakat dan media atas instruksi Gubernur Jabar bahwa seluruh kepala daerah di Jabar agar melakukan pemeriksaan diri dari Covid-19," katanya pada Senin, 23 Maret 2020

"Dan alhamdulillah kami semua, jajaran gugus tugas Covid-19 dalam keadaan sehat,” katanya lagi

Kuasa Hukum Petugas Damkar yang Gugur saat Tugas, Somasi Wali Kota Depok dan Wakilnya, Ini Isinya

Idris berharap seluruh warga Depok dalam keadaan sehat dan masalah ini segera berlalu. "Mari sama-sama kita berdoa agar kita bisa keluar dari bencana Covid 19 ini dan seluruh wilayah di Indonesia bisa juga menyelesaikan masalah bencana ini dengan baik," ujarnya.

Sebelumnya, pemerintah Kota Depok telah menetapkan status tanggap darurat bencana terkait Corona virus (Covid-19) selama 73 hari. Kebijakan ini berlaku sejak 18 Maret 2020 hingga 29 Mei 2020.  

Wali Kota Depok Dinyatakan Lakukan Pelanggaran Administrasi Pemilu, Kampanye Tanpa Izin Cuti

Hal itu disampaikan langsung oleh Wali Kota Depok, Mohammad Idris menyusul banyaknya jumlah warga yang terjangkit wabah berbahaya tersebut.

"Terkait hal itu kami telah membentuk gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Depok dan menetapkan status tanggap darurat bencana selama 73 hari dari 18 Maret sampai dengan 29 Mei 2020," kata Idris.

Kemudian, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan rumah sakit rujukan dalam penanganan kasus terkonfirmasi positif, penanganan kasus Pasien dalam Pengawasan (PDP) dan yang tersebar di beberapa rumah sakit di  Kota Depok dan penanganan kasus Orang dalam Pengawasan (ODP) yang tersebar di seluruh wilayah Kota Depok.

"Kami juga akan melakukan penyemprotan disinfektan di 51 titik dan akan melakukan penyemprotan secara masif di area-area publik," ucap Idris

Untuk memutus mata rantai virus tersebut, Pemerintah Depok juga semakin gencar melakukan sosialisasi secara mobile di seluruh wilayah Depok dan kegiatan-kegiatan promotif lainnya.

Untuk diketahui, jumlah warga Depok yang didiagnosa positif terjangkit virus Covid-19 kembali bertambah. Dari 10 orang, kini kasusnya naik menjadi 13 orang. Sedangkan jumlah pasien yang sembuh tak berubah, masih empat orang.

Itu berdasarkan data terbaru yang direleas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, pada Minggu 22 Maret 2020. Selain kasus terkonfirmasi, data tersebut juga menunjukkan Pasien dalam Pengawasan atau PDP sebanyak 87 orang, dengan sembilan orang diantaranya dinyatakan selesai. Itu artinya ada 78 orang yang masih dalam pengawasan.

"Sedangkan ODP (orang dalam pemantauan) ada 393 orang, selesai 182 orang dan masih dalam pemantauan 211 orang," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana

Ia menegaskan, sampai saat ini belum ada korban jiwa terkait virus tersebut. "Yang terkonfirmasi positif 13 orang, empat sembuh dan yang meninggal nol (belum ada)," ujarnya.

Untuk mencegah penyebaran virus Covid-19, Pemerintah Depok gencar melakukan sosialisasi mobile secara massif dan melakukan penyemprotan disinfektan pada area-area publik.

Tak hanya itu, gugus tugas juga melakukan penanganan pada kasus pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) termasuk melakukan tracing terkait virus Covid-19.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya