IDI Akui Dokter Kekurangan APD untuk Tangani Pasien Corona

VIVA – Dokter Pandu Riono dalam akun twitter resminya mengatakan meninggalnya dokter Djoko Judodjoko akibat terinveksinya corona atau COVID-19 karena sulitnya alat pelindung Diri (APD). Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bogor, mengakui kurangnya APD dalam tangani COVID-19.

Malaysia Detects Over 6000 Coronavirus Cases in a Week

"Sekarang mengenai APD tenaga medis, sebenarnya mau jujur sih kurang optimal ya, kalau kita lihat itu perlengkapan untuk alat perlindungan diri memang kurang memadai.  Tapi kita bilang kekurangan tidak juga, maksudnya, mungkin faktor lain frekuensi kunjungan pasien, komplit lah masalah. Kalau dibilang kurang APD enggak juga," kata Ketua IDI Kota Bogor dokter Zainal Arifin, kepada VIVAnews, Minggu 22 Maret 2020.

Lanujut Zainal menjelaskan, faktor lainnya saat ini tenaga medis sudah menerapkan prosedur ketat sejak berada di UGD. Mulai dari pasien yang masuk itu diperiksa seluruh tubuhnya.

Ditemukan di Sejumlah Negara, Seberapa Bahaya Varian Baru Virus Corona Pirola?

"Tetapi kita tidak menutup kemungkinan bahwa memang kurang memadai ya," katanya.

Zainal mengungkapkan, semua orang tidak tahu terkait penyebaran COVID-19. Bahkan, menurut dia, penyebadan bisa melalui banyak tempat. Orang yang tertularpun kondisinya bisa terlihat sehat. 

Gawat, Ratusan Kucing di Pulau Siprus Meninggal Akibat Coronavirus

"Sebenernya kita tidak tahu penyebaran virus ini sudah tidak terkontrol di mana-mana, banyak tempat sebenarnya apakah itu di luar dilingkungan, apakah di rumah, bahkan yang terkena kondisinya sehat. Umumnya juga berdasarkan pengamatan kita yang berumur lansian 60-70 tahun dan komplikasi lain rentan perburukan kondisi klinis covid 19 ini dan berakhir pada kematian," imbuh Zainal.

Sebelumnya, Dokter Pandu dalam akunya twitter resminya menyebut, penyebab meninggalnya dokter Djoko akibat kondisib sulitnya APD. Bahkan ia mengatakan kondisi ini sulit dimaafkan.

"Selamat jalan mas Koko, maafkan saya belum berhasil mendorong agar pemerintah @jokowi serius mengatasi pandemi covid19. Mas terinfeksi karena aktif beri layanan. Banyak petugas kesehatan yang terinfeksi dan pergi, minimnya APD sulit dimaafkan. Tidak cukup bicara, kita semua berbuat," tulis dr Pandu.
 

Ilustrasi penyuntikan Vaksin COVID-19

AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia, Ada Apa?

AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024