Dokter dan Perawat Warga Bogor Positif Corona
- ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
VIVA – Tenaga medis sangat berisiko tertular Covid-19 karena harus kontak langsung dengan pasien. Seperti tenaga medis asal Bogor, Jawa Barta, meski telah menjalankan prosedur kesehatan, seorang dokter dan perawat warga Bogor tertular virus itu.
Kota Bogor memutakhirkan data kasus corona yang meningkat menjadi 163 orang berstatus Orang dalam Pengawasan (ODP) dengan 3 orang positif Covid-19, termasuk Wali Kota Bima Arya. Di Kabupaten Bogor jumlah, ODP meningkat dari 47 menjadi 92 dan 6 di antaranya positif. Dua di antaranya yang positif meninggal dunia. Total di wilayah Kota Bogor dan Kabupaten Bogor menjadi 9 orang positif corona.
Menurut Bupati Bogor Ade Yasin, data per 20 Maret 2020, ODP berjumlah 92 orang dari jumlah sebelumnya 86. Sementara jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) menurun dari 86 menjadi 13 orang.
"Positif Covid-19 menjadi 4 orang dengan meninggal 1 orang. Pasien positif Covid-19 pada hari sebelumnya 2 orang. Hari ini bertambah 2 orang, jadi total status positif menjadi 4 orang,” katanya.
"Dua pasien yang positif yakni laki-laki, dokter, 36 tahun, bekerja di RS Jakarta, dengan riwayat kontak memeriksa kasus positif Covid-19. Dan laki-laki, berusia 30 tahun, paramedis, dengan riwayat merawat kasus positif Covid-19 salah satu RS di Jakarta," kata Ade.
Ketua Siaga Antisipasi Corona Kabupaten Bogor, dr Kusnadi, mengatakan bahwa jumlah yang positif 5 orang dengan satu meninggal dunia. Satu lagi yang juga meninggal akibat positif corona di Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor, tidak masuk dalam pendataan.
"Yang pasien positif di Bogor ada lima satu meninggal, sedangkan yang di Parungpanjang menjadi klaster Banten, jadi tidak diihitung masuk Bogor. Di sana kita lebih ke tracing keluarganya," katanya.