Suami Pasien Corona Meninggal di Makassar Diduga Suspect Covid-19
VIVA – Suami mendiang Hapsah, korban meninggal akibat virus Corona di Rumah Sakit Siloam Makassar, pada 15 Maret 2020 lalu, sekarang ini sudah masuk kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
"Suami almarhumah saat ini dinyatakan sebagai PDP Covid-19, karena sudah memiliki gejala yang menyerupai Covid-19," kata Pejabat Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb, saat menyampaikan rilis di Media Center Covid-19, Jumat malam tadi.
Hapsah diketahui tertular virus Corona setelah hasil laboratorium diterima dan diumumkan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, pada Kamis malam lalu, sedangkan jenazah Hapsah telah dikubur sejak 15 Maret 2020.
Hapsah, yang merupakan warga Jalan Rajawali, Kelurahan Panambungan, Kecamatan Mariso, sempat dirawat di Rumah Sakit Siloam Makassar setelah mengalami sesak napas sepulang umrah.
Iqbal Suhaeb memastikan bahwa sebanyak 68 orang yang bersama dengan Hapsah berumrah sedang diamati.
Kediaman Hapsah telah dilakukan penyemprotan desinfektan olehPalang Merah Indonesia (PMI) Makassar. Penyemprotan juga dilakukan di sekitar rumah almarhumah yang dilanjutkan ke sekitar Masjid Al-Bilal, tempat ibadah dimana almarhumah disalatkan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Naisah Tun Azikin, mengaku telah membentuk Tim Tanggap Bencana yang bertugas secara teknis di lapangan melakukan screening terhadap warga yang dicurigai memiliki riwayat pernah melakukan kontak pasien positif Covid-19.
“Insya Allah, kita sangat siap. Seluruh puskesmas dan rumah sakit rujukan yang telah ditunjuk siap menerima dan memeriksa warga yang memiliki gejala Covid-19. Selain itu, layanan Nomor Tunggal Panggil Darurat (NTPD) 112 serta hotline yang kita pasang, juga setiap saat bersiaga menerima keluhan warga via telepon. Kami juga akan melaporkan data terbaru di media center ini setiap pukul 09.00 malam setiap harinya," terang Naisah.
Sebelumnya, Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar sebagai salah satu rumah sakit rujukan utama pasien Covid-19, menyampaikan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan sampai dengan Jumat, 20 Maret 2020, per pukul 16.00, Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 45 orang, sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang sudah pulang berjumlah enam orang.
"PDP yang masih dirawat sebanyak 7 orang. Menunggu hasil 7 orang. Terkonfirmasi positif dan dirawat, 1 orang ," kata Humas RS Wahidin, Dewi Rezky Nirmala Jumat malam tadi.