Peserta Ijtima Ulama Dirawat karena Demam Tinggi, Diduga Kelelahan
VIVA – Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah memastikan terus memantau kondisi kesehatan peserta Ijtima Dunia Zona Asia di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Sebelumnya, ada satu orang peserta dilarikan ke RS Haji Makassar karena menderita demam tinggi. Pasien langsung mendapat perawatan dan saat ini dikabarkan mulai membaik.
"Peserta ijtima itu kelelahan, dirawat di RS Haji dan kondisi sudah baik, suhu badannya udah turun sudah 36, kemarin kita cek kelihatannya kekalahan, tapi tetap kita mengontrol mereka," kata Nurdin di tvOne, Jumat, 20 Maret 2020.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa, dr Hasanuddin, memastikan pihaknya terus memantau kesehatan para jamaah peserta Ijtima Dunia Zona Asia hingga semuanya kembali ke daerah masing-masing.
"Kita akan memantau sampai mereka pulang, siapa tahu ada gejala-gejala yang mengarah kena virus Corona. Tindakan kita akan merujuk ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo. Misalnya, jika suhu tubuh mencapai 38 derajat, kemudian ada batuk, nyeri tenggorokan, segera kita akan rujuk," ujarnya.
Namun, Hasanuddin mengatakan, sejauh ini Pemkab Gowa telah melakukan upaya pencegahan Covid-19, salah satunya dengan melakukan penyemprotan disinfektan di lokasi kegiatan.
"Dari kemarin kita sudah mulai lakukan penyemprotan, dan hari ini Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa bersama Brimob Polda Sulsel juga kembali melakukan penyemprotan disinfektan. Kita juga melibatkan tiga puskesmas, yaitu Puskesmas Bontomarannu, Parangloe dan Puskesmas Pattallassang," terang Hasanuddin.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Gowa menetapkan dua lokasi karantina untuk para peserta Ijtima Dunia. Untuk Warga Negara Asing (WNA), berada di Hotel Grand Sayang Makassar, sedangkan untuk Warga Negara Indonesia (WNI) akan dikarantina di Asrama Haji Sudiang, Makassar.
"Ini berdasarkan kesepakatan kami bersama Gubernur, Forkopimda Sulsel, Dandim dan Kapolres Gowa, jamaah yang hadir akan dikarantina di Makassar," kata Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan.
Adnan menjelaskan alasan dilakukannya di dua tempat yang berbeda itu agar pengontrolan bisa dilakukan lebih gampang.
"Makanya, pihak panitia tadi meminta waktu hingga shalat Zuhur dilakukan penyampaian ke jamaah, setelah itu baru dilakukan pemindahan ke tempat karantina," tambahnya.
Terkait jamaah yang baru tiba pada Kamis hari ini, Adnan menyampaikan, berdasarkan kesepakatan dengan panitia, mereka akan langsung diarahkan ke hotel dan asrama yang menjadi lokasi karantina.