Dua Pasien Positif Corona di Kalimantan Barat Membaik
VIVA – Dua pasien positif virus Corona atau Covid-19 yang dirawat di rumah isolasi dr Soedarso Pontianak dan rumah sakit Abdul Aziz Singkawang mulai menunjukkan tanda-tanda mulai sembuh.
"Dua pasien yang positif Covid-19 mulai sembuh. Saat ini pasien sudah bisa beraktivitas di ruang isolasi, tinggal menunggu hasil uji laboratorium dari Balitbangkes di Jakarta," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson kepada VIVAnews, Rabu, 18 Maret 2020.
Harisson menambahkan, kedua pasien tersebut sebelumnya punya riwayat flu, sesak napas dan demam setelah pulang dari Malaysia. "Kedua pasien ini apabila nanti diperiksa melalui uji laboratorium selama dua kali dan hasilnya negatif, maka kedua pasien diperbolehkan pulang," ujarnya.
Ia melanjutkan, semua biaya kedua pasien ditanggung oleh negara, dan tanpa dipungut biaya sepeser pun. "Biaya pengobatan untuk kedua pasien gratis, ditanggung oleh pemerintah," ujarnya.
Harisson mengatakan, sejak 2 Februari hingga 18 Maret 2020, Dinas Kesehatan Kalimantan Barat telah melakukan pengawasan dalam pemantauan 20 orang. Dari 20 orang tersebut, 2 orang terkonfirmasi Covid-19, dan 11 orang sudah sembuh. Kemudian, 7 orang masih dirawat di ruang isolasi di beberapa rumah sakit di Kalbar.
"Kemudian dari 2 Februari hingga 18 Maret ada 342 orang dalam pemantauan. Dari 324 orang ODP berada di kota pontianak 81 orang, Sanggau 46 orang, Sintang 36 orang, Kubu Raya 14 orang, Sambas 21 orang Kapuas hulu 1 orang, Bengkayang 1 orang, Landak 42 orang," ujarnya.
Sementara itu pasien dalam pengawasan jumlahnya  9 orang, di dr Soedarso 2 orang terkonfirmasi 1 orang, dr Abdul Aziz Singkawang menunggu hasil 1 orang dan terkonfirmasi 1 orang. Kemudian RSUD Sambas menunggu hasil 2 orang, RSUD Pemangkat menunggu hasil 1 orang, RSUD Sintang menunggu hasil 1 orang.
Â
22.463 Hektare Lahan di Kalbar Terbakar Sepanjang 2024, Ulah Manusia Penyebab Utama
Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Kalbar, Daniel, menyampaikan bahwa sebagian besar kebakaran terjadi di lahan non-hutan.
