Virus Corona: Kesaksian Pasien 03 dari Positif Covid-19 hingga Sembuh
Saya juga suka jingkrak-jingkrak di atas kasur sambil telponan kalau bosan, lalu dari intercomnya terdengar, "Mbak Ratri, jangan mundur-mundur lagi ya, nanti jatuh."
Seperti itu, lucu sih. Susternya pada baik-baik banget sih.
Lumayan berwarna sih hari-harinya dan lama-lama juga jamnya berasa cepat banget. Tiba-tiba sudah malam.
Oya, kan ada jadwal besuk suster dan dokternya, mereka harus pakai baju kayak astronot gitu karena masuk ruangan bervirus ibaratnya.
Jadi sesudah cek tensi, memberikan makanan dan lain-lain, terus keluar dan ketika memeriksa ke ruangan lain mereka itu ganti baju APD yang baru.
Setiap baju yang dipakai itu harus dibuang, jadi saya pikir biayanya lumayan besar untuk merawat kita.
Tadi sempat cerita ruang rawat inap Anda berseberangan dengan ibu dan Sita. Sebenarnya kondisi mereka berdua sekarang bagaimana? (wawancara dilakukan pada 13 Maret 2020)
Sudah baik. Jadi ibu tuh hari kedua pindah ke sini sudah nggak demam, sudah nggak batuk, cuma masih diinfus beberapa hari.
Pas hari Jumat lalu infusnya sudah lepas. Jadi ibu juga merasa sudah sehat bugar banget. Akhirnya dia nyanyi nyanyi sendiri, menari-nari biar nggak bosan.
Kalau Sita, nah, dia yang memang harus paling healing, jadi ada sedikit cairan di paru-parunya, ada suara sedikit, lalu di-nebulizer pakai uap. Dalam dua hari, ia sembuh terus sisanya tinggal batuk saja sih. Tapi dari mulai masuk sudah berangsur-angsur membaik terus.
Apa yang ada di benak Anda sesudah dinyatakan hasil tes virus coronanya negatif?