Jadi ODP Corona, Bima Arya: Tidak Ada Gejala Saya Sehat
VIVA – Wali Kota Bogor Bima Arya kembali ke Tanah Air pasca kunjungan kerjanya ke Turki dan Azerbaijan dalam seminggu terakhir. Bima Arya dan empat orang pendampingnya tiba jam 14.20 WIB di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin 16 Maret 2020.
Ia pun mengikuti seluruh prosedur yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Pemeriksaan demi pemeriksaan diikuti Bima Arya dan rombongan. Mulai dari mengisi formulir dengan sejumlah pertanyaan, cek kesehatan hingga pemeriksaan barang bawaan.
"Kita mengisi semacam formulir saat masih di pesawat, kemudian begitu turun di cek barang bawaan kita, cek suhu tubuh kita. Saya melihat ada beberapa penumpang yang digeser ke tempat khusus, mungkin ada yang harus didalami. Tadi Alhamdulillah kita lancar, terus menyempatkan solat dulu sebelum keluar area," ungkap Bima Arya di rumahnya, Selasa malam, 18 Maret 2020.
Meski tidak ada gejala yang mengarah ke arah virus Corona, Bima Arya dan empat orang pendampingnya berstatus sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) sesuai pedoman Kemenkes lantaran baru tiba dari luar negeri.
Dalam lawatannya ke luar negeri, Bima Arya didampingi sang istri yang juga Ketua TP PKK Kota Bogor Yane Ardian, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bogor Firdaus, Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kota Bogor Adi Novandan Bagian Kerjasama Pemkot Bogor Ara Wiraswara.
Untuk itu, Dinas Kesehatan Kota Bogor membawa rombongan ke kediamannya masing-masing untuk dilakukan pemantauan. Bima Arya dan Yane Ardian langsung menuju kediamannya di Komplek Baranangsiang Indah, Katulampa, Bogor Timur.
Berkantor di Rumah
Pedoman Kemenkes terhadap ODP pun dijalani Bima Arya, salah satunya mengenai isolasi di rumah selama masa inkubasi. Bima Arya pun kemudian memutuskan untuk melakukan aktivitasnya sebagai wali kota dengan bekerja dari rumah.
"Saya mengikuti instruksi dari Kemenkes dan Dinkes walaupun sampai saat ini tidak ada gejala, saya sehat, begitu turun dari pesawat langsung dicek suhu tubuhnya dan normal, tidak ada keluhan. Tapi sekali lagi untuk mengantisipasi tetap saya harus dipantau," ujar Bima.
Tampak ruang bawah di kediaman Bima Arya dijadikan kantor untuk sementara waktu. Di sana sudah terpasang alat untuk melakukan teleconference guna memantau dan memberikan arahan-arahan untuk dinas, camat hingga lurah.
"Selama bekerja di rumah, saya akan terus memonitor kondisi Kota Bogor. Besok saya juga akan melakukan video conference dengan dinas, camat, lurah, para kepala sekolah, kepala puskesmas, rumah sakit untuk memantau keadaan dan memberikan arahan," terangnya.
Foto: Wali Kota Bogor Bima Arya (paling kanan) menerima staf Pemkot di rumahnya
Ingin Cepat Turun ke Lapangan
Walau bisa melakukan kerja jarak jauh atau dari rumah selama masa pemantauan, Bima Arya mengakui masih ada keterbatasan.
"Tapi selama masih dalam pemantauan itu bukan tidak boleh ke lapangan, tapi agak dibatasi turun ke lapangannya. Karena bagaimanapun pengendalian Corona ini memerlukan koordinasi langsung dari saya, pak wakil dan semuanya. Walaupun ada yang kerjakan dari jarak jauh, tapi tetap ada keterbatasan,” ungkapnya.
Bima menyebut ada opsi yang ditawarkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk mengetahui hasil dirinya bebas dari virus Covid-19 tanpa harus menunggu 14 hari masa inkubasi.
"Pak Gubernur bahkan meminta langsung saja bahwa Wali Kota Bogor menjalani tes khusus yang dinamakan proaktif tes yang hasilnya bisa diketahui 5-6 jam. Artinya begitu hasil tes itu keluar, Insya Allah saya bisa turun ke lapangan lagi. Lab-nya ada di Bandung. Doakan saja mudah-mudahan tidak ada apa-apa, kita ingin percepat dengan alat yang baru dari Provinsi Jawa Barat itu," katanya.