Warganya Positif Corona, Bupati Bekasi Liburkan Sekolah
- ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
VIVA – Usai ada warganya positif virus corona, Bupati Bekasi Eka Supri Amadja langsung meliburkan sekolah selama dua pekan. Bahkan, aparatur sipil negara di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bekasi diimbau untuk tak melakukan perjalanan dinas.
"Termasuk penundaan sementara seperti acara olahraga, budaya, car free day, konser musik, lomba-lomba, dan semua kegiatan luar ruang yang bersifat keramaian atau kerumunan massa,” kata Eka, Minggu 15 Maret 2020.
Keputusan ini tertuang dalam Surat Edaran Bupati Bekasi nomor 420/SE-25/Dinkes/2020 tanggal 14 Maret 2020 tentang Percepatan Penanganan Covid-19 di Kabupaten Bekasi.
Eka menambahkan, peliburan siswa sekolah negeri dan swasta mulai dari TK, SD, SMP, dan terhitung 16 Maret sampai 31 Maret 2020. Upaya ini sebagai langkah tanggap pemerintah daerah menyikapi penyebaran virus corona.
Khusus untuk jajaran ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bekasi kata Eka, untuk tak melakukan perjalanan dinas yang tidak penting. Termasuk membatalkan penerimaan kunjungan kerja dari luar daerah.
Meski begitu, Eka berbarap, untuk dapat menjaga kebersihan diri dengan melakukan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dan juga konsisten menerapkan berbagai tindakan pencegahan baik untuk diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.
Sebelumnya, dua orang anggota keluarga dari pasien D yang meninggal karena virus corona langsung menjalani proses isolasi di rumah sakit di Jawa Barat. Seorang istri dan anaknya dinyatakan positif virus corona.
Pasien D warga Desa Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, meninggal di RS dr Hafis Cianjur pada 3 Maret 2020. Belakangan, kematian pegawai Telkom itu disebut karena positif virus corona. Hal itu disampaikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Minggu, 15 Maret 2020.
Atas pernyataan itu, Kepala Pusat Informasi dan Koordinasi Covid 19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah, mengatakan dua orang positif virus corona. Mereka adalah istri dan anak pasien D.
Pun, sebelumnya ada juga salah seorang pasien suspect Corona Covid-19 asal Bekasi diketahui meninggal dunia, beberapa hari lalu. Korban dilaporkan bekerja sebagai perawat di salah satu rumah sakit.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi Covid 19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah mengatakan, korban masuk kategori suspect karena pekerjaannya di rumah sakit. Namun, sampai sekarang hasil labotarium belum diterima pihak Kabupaten Bekasi.
"Hingga sekarang kami belum terima hasil labotarium milik korban. Jadi, saya belum bisa dia positif atau negatif Corona," katanya, Minggu 15 Maret 2020.