Beda Khofifah dengan Risma soal Libur Sekolah karena Corona
- VIVAnews/Nur Faishal
VIVA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur belum mengeluarkan kebijakan untuk meliburkan sekolah untuk tingkat SMA/SMK dan sederajat sebagai antisipasi penyebaran virus Corona atau COVID-19. Di bagian lain, Pemerintah Kota Surabaya meliburkan sekolah untuk PAUD, SD/MI, dan SMP/MTs mulai 16 sampai 21 Maret 2020.
Kebijakan meliburkan sekolah oleh Pemkot Surabaya tertuang dalam dua surat edaran melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) setempat.
Dalam surat edaran khusus untuk SD/MI dan SMP/MTs, para guru diminta memberikan tugas agar para siswa tetap belajar di rumah dan tidak bebas bermain.
"Orang tua/wali murid untuk memantau putra/putrinya masing-masing," demikian isi surat.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma mengatakan sebetulnya pihaknya tidak ingin segera 'merumahkan' para siswa sebelum diberi vitamin. Ia mengaku berencana membagi-bagikan vitamin kepada para siswa di Surabaya.
"Kalau tak putuskan libur, carinya susah," kata Risma kepada wartawan di kediamannya di Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu, 15 Maret 2020.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa tak mempersoalkan Pemkot Surabaya meliburkan sekolah.
"Enggak apa-apa (Pemkot Surabaya), saya rasa kan masing-masing punya ukuran. Kalau untuk SMA/SMK kan kewenangan pemprov, kita belum melihat urgensinya meliburkan," ujarnya usai rapat Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu.
Pada Senin besok, 16 Maret 2020, pelaksanaan Ujian Nasional (UN) untuk SMK tetap dilaksanakan. Namun, polanya diubah.
"Kita sedang melakukan checking dengan kepala dinas pendidikan, pastikan bahwa, misalnya, kesiapan hand sanitizier, kesiapan air mengalir, mereka cuci tangan sebelum masuk kelas, dan pastikan jarak bangku satu meter," ujar Khofifah.
Ketua DPRD Jatim Kusnadi mendukung langkah Khofifah itu. Menurutnya, dengan sekolah diliburkan justru anak-anak sulit dipantau.
"Apakah dengan meliburkan sekolah, Bu Gubernur, kita bisa menjamin apakah anak sekolah itu akan ada di rumah, tidak banyak dhulen (bermain di luar)? Ini akan menjadi problem," katanya di lokasi sama.
Sejauh ini, belum ditemukan adanya warga Jatim yang positif terjangkit Corona. Kendati begitu, langkah antisipasi dilakukan secara maksimal. Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Jatim pun sudah dibentuk yang dikepalai Sekretaris Daerah Pemprov Jatim Heru Tjahjono. Nah, Gugus Tugas itulah yang mengkoordinasikan pencegahan dan penanganan corona di Jatim.