ARB Minta Masyarakat Tenang, Tidak Panik dan Takut Berlebihan

Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie atau ARB mengimbau kepada masyarakat untuk bersikap tenang dalam menghadapi penyebaran virus Corona. Sebab, dengan ketenangan, kewaspadaan dan bersatu/kompak kita bisa melalui masalah ini dengan baik. 

CIA Duga Kuat COVID-19 dari Kebocoran Laboratorium di Wuhan, China Bereaksi Keras

Ia juga meminta kepada seluruh masyarakat percaya dan jalankan apa yang disarankan oleh Pemerintah pusat maupun daerah. Terlebih, saat ini adalah waktu yang tepat untuk kita kembali kepada budaya leluhur kita, gotong royong. 

"Mari kita bergotong royong membersihkan lingkungan kita. Mari kita bantu pemerintah untuk tidak menebar ketakutan dan kepanikan. Ciptakan suasana kondusif," jelas ARB dikutip VIVAnews dari akun Twitternya @aburizalbakrie, Sabtu 14 Maret 2020. 

CIA Duga COVID-19 Berasal dari Kebocoran Laboratorium di China, Menurut Media AS

ARB menuturkan, masalah virus Corona ini jangan sampai menghilangkan nalar kita semua. Sebab, masih banyak wabah yang saat ini sedang kita hadapi, salah satunya wabah DBD yang kasusnya sudah mencapai 17 ribu lebih di berbagai wilayah Indonesia. Dan hingga saat ini sudah menelan 100 korban jiwa. 

Sementara, lanjut dia, wabah TBC juga setiap hari menelan korban 300 jiwa atau 119 ribu orang per tahun. Ditambah juga dengan wabah HIV/AIDS yang hingga 31 Desember 2019 sudah mencapai 349.883 orang. 

Bukan COVID-19 atau HMPV, Ternyata Ada Virus Ini yang Jauh Lebih Berbahaya Bagi Manusia

"Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, inilah waktunya kita kembali bergotong royong dan bersatu. Hanya dengan semangat persatuan dan kesatuan, kita bisa melalui berbagai masalah ini dengan baik," cuitnya.

Jubir baru Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menjalankan tugas perdana

CIA Dukung Teori COVID-19 dari Kebocoran Lab di China, Beijing Minta AS Stop Manipulasi

China meminta AS berhenti mempolitisasi dan memanipulasi isu asal-usul virus corona, berhenti mencemarkan nama baik negara lain, dan berhenti melemparkan kesalahan.

img_title
VIVA.co.id
28 Januari 2025