Jokowi Akui Telah Melibatkan Intelijen BIN Tangani Corona
- VIVAnews/Agus Rahmat
VIVA – Presiden Joko Widodo, juga melibatkan intelijen dalam penanganan kasus wabah virus corona atau covid-19. Baik itu dari Badan Intelijen Negara (BIN), intelijen Polri hingga TNI.
Pelibatan intelijen itu, untuk menelusuri secara cepat kontak pasien yang positif corona. Pelibatan intelijen BIN ini, bisa mempercepat penelusuran yang dilakukan oleh kementerian terkait.
"Saya ambil contoh pasien 01 dan 02 setelah kita ketahui yang bersangkutan dalam 2 hari saya sudah dapat 80 nama yang berada di klaster ini dari tim reaksi cepat yang kita miliki. Kemenkes dibantu intelijen BIN dan intelijen di Polri," jelas Presiden Jokowi, dalam keterangan pers di Terminal 3 Internasional Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Jumat 13 Maret 2020.
Penelusuran yang dilakukan, dengan mengetahui kontak terdekat pasien itu sehingga bisa diminimalisir penyebarannya, menurut Jokowi lantaran pelibatan yang efektif dari aparat intelijen tersebut. Ini perlu dilakukan, kata Kepala Negara, mengingat penyebaran corona yang sangat cepat juga.
Jokowi memastikan, tim intelijen ini akan selalu siap. Begitu ada sesuatu yang baru, maka intelijen ini bergerak untuk mengatasi persoalan akibat corona tersebut.
"Setiap klaster baru tim reaksi kita pasti langsung masuk dibantu intelijen BIN, Polri dan TNI, setiap ada yang baru pasti langsung bergerak," katanya.
Dalam peninjauan di Bandara Soekarno Hatta kedatangan internasional, Jokowi didampingi sejumlah menteri. Seperti Mensesneg Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menkes Terawan Agus Putranto.
Lalu ada juga Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan, Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis, Dirut Angkasa Pura II M.Awaluddin.