Logo BBC

Peneliti Cari Penawar Corona, Mulai Empon-empon hingga Propolis

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

"Empon-empon" adalah istilah yang biasa dipakai para ibu rumah tangga di pedesaan untuk bumbu-bumbu yang biasanya terdiri dari jahe, temulawak, kunyit, lengkuas, kunir, sereh, dan sebagainya. Nidom dan para peneliti di Profesor Nidom Foundation pernah menguji empon-empon untuk mengatasi gejala yang diakibatkan virus flu burung.

Menurut Nidom, kebanyakan orang yang menderita flu burung meninggal dunia karena paru-parunya rusak berat atau pneumonia. Hal itu bukan semata disebabkan oleh virus sendiri, melainkan efek dari infeksi virus itu yang memperberat kondisi paru-paru.

Ia menjelaskan, ketika virus flu burung menginfeksi sel paru, ia menggertak respon imun yang disebut dengan sitokin. Sitokin di paru-paru tidak hanya melawan virus, tapi juga menyebabkan sel-sel paru itu menjadi rusak. Infeksi virus menyebabkan badai sitokin atau cytokine storm di dalam paru-paru.

"Itu yang menyebabkan seseorang yang terinfeksi flu burung itu menjadi fatal," ujarnya.

Menurut Nidom, empon-empon mengandung senyawa curcumin yang bisa mengendalikan produksi sitokin di dalam paru-paru.

Berdasarkan penelitian terhadap Covid-19, diketahui penyakit tersebut juga menyebabkan pneumonia, yang semakin parah terutama pada umur-umur atau usia yang tua.

"Saya melihat bahwa pada kasus pasien [Covid-19] yang pneumonia berat, respon imunnya hampir sama dengan respon imun yang digertak oleh virus flu burung," kata Nidom.

"Hipotesis saya, bahwa [respon imun] terhadap Covid itu jauh lebih ringan daripada terhadap flu burung. Nah karena itu empon-empon jauh lebih baik sekarang dipakai oleh masyarakat dalam menyiapkan diri berhadapan dengan virus Covid-19."

Nidom mengatakan, penelitian empon-empon untuk mengobati flu burung telah sampai ke uji praklinis pada tahun 2009. Namun penelitian itu tidak diteruskan, karena proyeknya berubah fokus pada pengembangan vaksin.