Penumpang di Pelabuhan Ulee Lheue Aceh Periksa Suhu Tubuh Sendiri
- VIVAnews/ Dani Randi (Aceh)
VIVA – Pengguna jasa di pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh, melakukan pemeriksaan suhu tubuh secara mandiri. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
Pantauan VIVAnews, di setiap pintu masuk ke ruang tunggu pelabuhan Ulee Lheue, disediakan dua unit thermometer infrared dan hand sanitizer di atas meja khusus. Sebelum masuk, penumpang memeriksa suhu tubuh mereka sendiri.
Usai diperiksa, para penumpang menunjukkan hasil pengukuran suhu tubuh mereka ke petugas jaga. Jika suhu tubuh normal mereka dipersilakan masuk ke ruang tunggu.
Koordinator Kantor Kesehatan Wilayah Kerja Pelabuhan Ulee Lheue, Fery Irawan, mengatakan fasilitas itu sengaja disediakan untuk pengguna jasa pelabuhan, agar mereka memeriksa suhu tubuhnya.
"Jadi ini lebih ke kesadaran dari masyarakat dan inisiatif seluruh pengguna jasa untuk dapat memeriksa suhu tubuh sendiri. Kita hanya menyediakan fasilitas untuk dapat melakukan deteksi suhu tubuh (penumpang) secara mandiri," ujarnya saat ditemui di Pelabuhan Ulee Lheue, Kamis, 12 Maret 2020.
Hal itu diberlakukan mulai hari ini hingga seterusnya. Jika ada yang suhu tubuhnya diduga melebihi batas suhu tubuh normal, pihak pelabuhan akan merujuk penumpang ke ruangan khusus di pelabuhan tersebut, untuk menjalani pemeriksaan.
"Kita ada layanan promkes, masyarakat juga tahu cara penanganan sendiri, jika ada (suhu tubuh diatas normal) sudah kita siapkan tempatnya," katanya.
Sebelumnya, 10 orang diduga suspect corona di Aceh, namun 8 orang di antaranya dinyatakan negatif dan sudah dipulangkan. Sisanya, dua orang lagi masih ditangani di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) menunggu hasil pemeriksaan di Litbangkes.
Direktur RSUZA, Azharuddin, mengatakan dalam pekan ini hasil pemeriksaan kedua orang tersebut akan keluar. “Iya ada (suspect 2 orang). Tapi belum positif. Kita masih menunggu hasil sampel dari Litbangkes 2-4 hari lagi,” kata Azharuddin.
Jika hasilnya negatif, kata dia, pasien tersebut akan dipulangkan. Namun, pihaknya menganjurkan agar tidak keluar rumah selama 2-3 minggu. Pihaknya juga akan mengawasinya selama waktu tersebut. “Jika sudah ada hasil, maupun negatif, akan dirawat di rumah dan akan kita pantau selama dua- tiga minggu, bagaimana kondisinya,” ujarnya.