Main ke Danau Toba, Raja dan Ratu Belanda Disambut Tor-tor dan Ulos
- VIVAnews/Uga Andriansyah
VIVA – Raja Willem Alexander dan Ratu Maxima dari Kerajaan Belanda disambut dengan tarian adat tor-tor Panomu Nomuan serta dihadiahi kain ulos Pinuncaan saat mengunjungi rumah adat Batak di Dusun Siambat Dalan, Desa Lintong Nihuta, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba, Sumatera Utara.
Ulos dengan motif khas Batak dipadu tenunan benang warna merah, hitam, putih, emas, serta perak. Proses pembuatan ulos ini terdiri dari lima bagian yang ditenun secara terpisah dan kemudian dijadikan satu.
Kepala Desa Lintong Nihuta, Holong T Simanjuntak menjelaskan ulos Pinuncaan khusus untuk menyambut para raja yang hadir di Tanah Batak.
"Kalau pakai ulos Pinuncaan itu digunakan untuk menyambut raja. Ulos khas Batak. Dari namanya Pinuncaan ini yang sudah berhasil punya cucu dari perempuan dan laki-laki," kata Holong di Dusun Siambat Dalan, Kamis 12 Maret 2020.
Holong menjelaskan, panjang ulos Pinuncaan yaitu lebih dari 1 meter bahkan bisa mencapai 2 meter. Pinuncaan dianggap kain ulos yang paling mahal dalam adat Batak.
"Harga sampai Rp5 juta lebih," sebutnya.
Setelah dihadiahi ulos Pinuncaan, Raja Willem dan Ratu Maxime kemudian berbincang-bincang dengan para tokoh adat tentang budaya Batak Toba. Raja Willem dan Ratu Maxime juga diajak melihat rumah-rumah adat Batak yang usianya telah mencapai ratusan tahun itu.