Kapolri Ancam Copot Panitia Penerimaan Akpol yang Terima Suap

Kapolri Jenderal Idham Azis.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVAnews - Kapolri Jenderal Idham Azis siap mencopot panitia-panitia yang menerima suap pada saat penerimaan anggota Polri, baik di tingkat tamtama, bintara, perwira sumber sarjana maupun pada saat penerimaan di Akademi Kepolisian (Akpol). Idham tidak ingin rekrutmen anggota kepolisian dilakukan dengan cara yang tidak jujur.

Jadi Ketua Kompolnas, Budi Gunawan Sinergi dengan Polri

"Tadi setelah membuka acara ini, saya langsung memberikan arahan kepada para anggota, khususnya yang terlibat langsung dalam penerimaan anggota Polri. Saya ingin rekrutmen Polri nantinya berjalan dengan penuh kejujuran," kata Idham saat membuka Rapat Kerja Teknis (Rakernis) SDM Polri Tahun Anggaran 2020, di Pusdikmin Lemdiklat Polri di Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu, 11 Maret 2020.

Menurut Idham, penerimaan anggota Polri harus mengedepankan prinsip "Betah" yakni bersih, transparan, akuntabel dan humanis. Karena itu, anggota di lingkup eksternal maupun internal Polri mesti bekerja sama dan menunjukkan sikap transparan dalam proses rekrutmen.

Kapolri Bidik Aset Bandar Judi Online Diserahkan ke Negara

"Jadi saya kembali tegaskan transparansi penerimaan anggota Polri harus jujur, dan yang utama adalah transparan. Koordinasi eksternal dan internal pun harus sama-sama menjaga agar proses penerimaan berjalan baik. Segera laporkan jika ada yang tidak transparan," katanya.

Idham juga mengingatkan agar tidak ada transaksi 'bayar-bayar' dalam proses rekrutmen untuk membangun kualitas sumber daya yang unggul. Dia menegaskan, bakal mencopot panitia yang diketahui melakukan transaksi 'bayar-bayar'.

Raja Juli dan Kapolri Ketemu Bahas Penegakan Hukum Kehutanan

Idham berharap dengan penerimaan yang memprioritaskan prinsip 'Betah' ini, citra Polri akan semakin baik, terutama karena proses perekrutan pun dijalankan dengan sebaik mungkin dan bisa menghasilkan anggota-anggota terbaik Polri, baik dari tamtama, bintara, perwira sumber sarjana maupun Akpol.

Menteri Komdigi, Meutya Hafid dalam rapat kerja bersama Komisi I di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat

Meutya Hafid: Berantas Judi Online Tidak Cukup Kalau Hanya Blokir Konten Saja

Menteri Komunikasi dan Digital atau Menkomdigi, Meutya Hafid mengatakan bahwa pemberantasan judi online, judol, tidak cukup hanya dengan melakukan pemblokiran konten saja

img_title
VIVA.co.id
5 November 2024