Gempa Sukabumi: Tiga Warga Luka-luka, Kerusakan di Sejumlah Kecamatan
- BNPB
VIVA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan terdapat tiga warga yang mengalami luka ringan akibat gempabumi magnitudo 4,9 yang terjadi di Sukabumi, Jawa Barat, pada Selasa 10 Maret 2020.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo menjelaskan, ketiga warga tersebut adalah Hanna (Perempuan), Mimin (Laki-laki), dan Andi Maulana (Laki-laki) yang merupakan warga Kalapa Nunggal, Sukabumi. Selain warga luka-luka, ada kerusakan rumah akibat gempa.
"BPBD Kabupaten Sukabumi juga melaporkan gempa tersebut menyebabkan kerusakan rumah yakni satu unit di Kecamatan Kalapanunggal, dua unit di Kecamatan Parakansalak, satu unit di Kecamatan Kabandungan, dan satu unit rumah rusak di Kecamatan Cidahu," ujar Agus dalam keterangan tertulisnya, Selasa 10 Maret 2020.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Bogor juga memverifikasi terdapat rumah yang rusak akibat gempa di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Rumah-rumah itu yakni satu unit di Desa Gunung Bunder. Lalu, satu unit di Desa Cibunian, enam unit di Desa Purwabakti, satu unit di Desa Cibitung Kulon, dan satu unit rumah di Desa Pasarean.
Berdasarkan laporan, gempa terasa di sejumlah wilayah, meliputi Kota Bogor sekitar 4-6 detik, terasa sedang hingga kuat di Kota Sukabumi sekitar 4-5 detik. Lalu, terasa lemah di Kabupaten Lebak, Banten.
Sementara itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Sukabumi menuju ke Kecamatan Kalapa Nunggal, untuk melakukan kaji cepat. Kendala tim di lapangan saat ini padamnya listrik di dua desa.
Keterangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pusat gempa yang mengguncang Sukabumi terjadi pukul 17.18 WIB. Gempa berada pada koordinat 6.81 Lintang Selatan dan 106.66 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 23 kilometer arah Timur Laut Kota Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 10 kilometer.
Depok Ikut Terasa
Gempa Sukabumi juga turut dirasakan warga Kota Depok pada Senin sore, 10 Maret 2020. Menurut keterangan beberapa saksi, goyangan akibat gempa terasa cukup singkat, hanya sekira tiga sampai empat detik. Peristiwa itu terjadi sekira pukul 17:18 WIB.
Imelda Syam, warga Kelurahan Pondok Terong ini mengaku, dirinya sempat merasakan gempa saat sedang duduk di bangku depan rumah. Tadinya Imelda mengira jika itu (gempa) hanyalah perasaannya saja.
"Kirain perasaan saya saja, tetapi tetangga rumah juga merasakan hal yang sama. Memang tidak lama cuma tiga hingga empat detik saja,” katanya.
Pun, warga Depok lainya Intan, warga Sukmajaya mengaku, dirinya sempat merasakan gempa ketika sedang berada di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Margonda. Ketika gempa terjadi, sejumlah pengunjung sempat panik dan berhamburan keluar gedung. Tapi kejadian itu tidak berlangsung lama.
"Tidak lama cuma tiga detikanlah. Jadi, pas lari keluar gempanya sudah selesai," ujarnya.
Terpisah, Humas Margocity, Sinta mengatakan, peristiwa itu tidak berdampak serius. "Sampai sekarang masih aman saja kok," katanya singkat.