Awan Lentikularis Muncul di Gunung Rinjani

Awan Lentikularis di Gunung Rinjani
Sumber :
  • VIVAnews/Satria Zulfikar

VIVA – Fenomena awan Lentikularis muncul di timur Gunung Rinjani, pagi tadi, Selasa, 10 Maret 2020.

Awal Tahun 2025, Gempa Bumi Magnitudo 4,1 Guncang Mentawai

Fenomena awan yang membentuk seperti pusaran angin tersebut menjadi perhatian masyarakat. Ramai-ramai warga mengabadikannya dengan ponsel milik mereka dan melakukan swafoto berlatar awan.

Prakirawan On Duty BMKG Zainuddin Abdul Madjid, M. Alfiansyah Pradana, mengatakan awan tersebut umumnya terbentuk di dekat gunung. "Awan tersebut bernama awan Lenticularis, umum terbentuk di dekat gunung," katanya.

Pantau Cuaca di Malam Pergantian Tahun, BMKG: Insya Allah Kondusif

Dia menjelaskan, awan terbentuk akibat massa udara yang bersifat lembab yang digerakkan angin ke arah atas gunung, sehingga mengalami proses kondensasi (pengembunan) dan membentuk awan.

"Ketika ada massa udara yang bersifat lembab yang digerakkan oleh angin dipaksa untuk bergerak menaiki gunung, sehingga mengalami proses kondensasi dan terbentuk awan," ujarnya.

Prakiraan Cuaca Jakarta 31 Desember 2024: Hujan Ringan dan Kabut Menyambut Pergantian Tahun

"Akibat dari adanya interaksi antara angin dan kontur gunung yang dilewati, timbul turbulensi yang menjadikan awan yang ada berbentuk unik seperti yang baru terjadi pagi tadi di sebelah timur Gunung Rinjani," sambungnya.

Ia mengatakan awan tersebut jelas teramati melalui Kantor Operasional BMKG di Bandara Praya.

Ilustrasi - Seismograf, alat pencatat getaran gempa.

2.702 Kali Gempa Guncang Sulawesi Tengah Sepanjang 2024, Didominasi Aktivitas Sesar Palu Koro

Intensitas guncangan paling banyak terjadi pada Oktober dengan jumlah 301 kali gempa,

img_title
VIVA.co.id
2 Januari 2025