Sampah Plastik Kotori Kawasan Baduy Dalam
- bbc
Membakar sampah plastik juga dilakukan warga Baduy Luar. Mulyono beralasan, hal itu dilakukan lantaran minimnya edukasi pengelolaan sampah plastik.
"Kita di sini tidak ada edukasi bagaimana mengelola sampah itu dan harus dijadikan apa. Makanya kita di sini kebingungan dan daripada kita melihat tumpukan sampah, akhirnya satu-satunya jalan ya dibakar," ujar Mulyono.
Meski enggan menyalahkan wisatawan atas menumpuknya sampah plastik, namun Mulyono berharap kesadaran wisatawan agar tidak membawa sampah ke wilayah Baduy.
Mulyono juga berharap, wisatawan bisa ikut mengedukasi warga Baduy.
"Seharusnya teman wisatawan yang datang ke Baduy bisa mengingatkan orang Baduy karena plastik merupakan hal yang baru bagi warga Baduy. Jadi wajar kalau mereka tidak tahu apa sih dampak sampah plastik itu. Harusnya mereka (wisatawan) datang ke sini mengedukasi warga tentang sampah plastik," kata Mulyono.
Sampah yang berserakan juga membuat wisatawan tidak nyaman, seperti yang diakui Emi Priyanto Nugroho, wisatawan asal Tangerang.
Senada dengan pendapat Mulyono, perempuan 63 tahun itu juga setuju, perlu keterlibatan wisatawan dalam mengatasi sampah plastik di Baduy.
"Sampah-sampah plastik ada (berserakan), mungkin perlu edukasi juga. Kita sebagai wisatawan perlu edukasi mereka untuk jaga kebersihan lingkungan. Kalau banyak sampah, kurang nyaman, kelihatan seperti kumuh, kotor. Kalau bisa, sebisa mungkin kita mengurangi penggunaan plastik untuk menjaga lingkungan lebih asri," kata Emi.
Tidak hanya Emi, sejumlah komunitas telah menunjukkan kepedulian terhadap sampah di Baduy. Komunitas Bike to Work terlihat memasang sejumlah papan imbauan, seperti "Jangan kau nodai alam Baduy dengan sampahmu" dan "Bawa kembali sampahmu".