Dubes India Bantah Ada Diskriminasi Agama di Negaranya

Duta Besar India untuk Indonesia, Pradeep Kumar Rawat,
Sumber :
  • Vicky Fajri/VIVAnews

VIVA – Duta Besar India untuk Indonesia, Pradeep Kumar Rawat mengatakan, sebagian pihak ada yang sengaja membesar-besarkan pemberitaan peristiwa konflik di India.

Viral! Pengemudi Mobil Geplak Pemotor yang Bermesraan, Hotman Paris Siap Pasang Badan

Dia mengatakan, isu diskriminasi umat muslim di India sengaja diperbesar dengan maksud tertentu, salah satunya membuat perpecahan. Namun Pradeep tidak memberitahu secara pasti siapa oknum tersebut.

"Itu karena mereka membuat itu semua di sosial media, itu adalah doktrin untuk memancing emosi saja, tapi mereka tidak menjelaskan faktanya apa," kata Pradeep saat ditemui di kantornya, dikutip Sabtu 7 Maret 2020.

Polisi Tangkap Komplotan Pembunuh Ojek Pangkalan di Tangerang, Niat Begal Motor

Bahkan beberapa video dan foto kekerasan yang tersebar disebut tidak ada hubungannya dengan negara India. "Bahkan bukan video yang berhubungan atau berkaitan dengan India sama sekali. Tadi, berita atau di video yang teman-teman terima itu menyebutkan fakta lain, diskriminasi apa? kan tidak ada," ucap dia.

Faktanya, dia mengklaim jika India adalah negara yang plural dan sangat menerima perbedaan. Semua golongan hidup bersama di India, terutama umat muslim.

Tegur Truk yang Langgar Jam Operasional, Polantas Malah Dianiaya Pria yang Ngaku Mantan Anggota Brimob

"Jumlah umat muslim dari 35 juta ke 200 juta. Dari 9 persen jumlahnya ke 14 persen. Ketika dikatakan diskriminasi, kita pernah punya 3 presiden muslim. Apakah itu bukti diskriminasi untuk kalian?, " ucap dia.

Sebelumnya, massa demonstran yang terdiri dari Front Pembela Islam (FPI) dan Persaudaraan Alumni 212 membakar bendera India saat demonstrasi pada Jumat, 6 Maret 2020.

Mereka membakar bendera lantaran kecewa tidak bisa bertemu dengan pihak kedutaan besar.

Wilayah di bagian timur dan barat Gaza Utara menyaksikan gelombang pengungsian warga Palestina pada Sabtu malam, 5 Oktober 2024, di tengah pemboman udara dan artileri intensif Israel, menurut laporan seorang wartawan Anadolu.

Iran: Wanita dan Anak Peremuan di Gaza Hadapi Kekerasan yang Belum Terjadi Sebelumnya

Iran menyerukan dunia untuk bertindak membela wanita dan anak perempuan Palestina di Gaza, yang serangan dan kekerasan yang belum pernah terjadi oleh rezim Israel.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024