Tomy Winata: Kami Tak Pernah Khawatir Pulau Sebaru Terpapar Corona
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA – Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu menjadi lokasi lebih 200 WNI pekerja kapal Pesiar World Dream dan Diamond Princess dalam menjalani masa karantina virus Corona Covid-19. Alasan Pulau Sebaru Kecil ini dipilih pemerintah pun punya ceritanya.
Pemilik Pulau Sebaru Kecil, Tomy Winata mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy serta Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
"Kami hanya memberitahu apabila memang pemerintah memerlukan segera pulau yang relatif kosong dengan fasilitas memadai dengan senang hati kami ingin berperan serta dan meminjamkan Pulau ini," kata Tomy dalam wawancara dengan tvOne yang dikutip VIVAnews, Jumat, 6 Maret 2020.
Tomy menjelaskan pihaknya merasa terhormat Pulau Sebaru Kecil dipilih sebagai tempat observasi. Menurutnya, dengan amanat pemerintah ini diharapkan sebagai bentuk kepedulian rasa kemanusiaan terhadap puluhan WNI tersebut.
"Kami merasa diberikan kesempatan, terhormat. Saya yakin yang menawarkan ini bukan hanya Artha Graha, Tommy Winata dan kawan-kawannya. Pasti banyak yang menawarkan. Kami bangga bisa berperan serta," jelas bos Artha Graha tersebut.
Kemudian, ia menambahkan peruntukan Pulau Sebaru sebenarnya sebagai obyek pariwisata. Namun, kata dia, lokasinya memang agak terpencil dan tidak dekat dengan fasilitas yang diharapkan.Â
Kata Tomy, awal pulau ini difungsikan sebagai rehabilitasi ketergantungan narkoba. Fungsi sebagai rehabilitasi narkoba hanya aktif sampai 2012.
"Setelah itu, BNN bagian narkoba meninjau ulang pola rehabilitasi sejak itu dihentikan. Sejak itu kita manfaatkan untuk pusat training CSR Artha Graha Peduli. Kita gunakan program training refreshment sumber daya manusia," tutur Tomy.
Terkait karantina, Tomy tak merasa khawatir Pulau Sebaru Kecil jika terpapar Corona. Ia menekankan kembali terpilihnya Pulau Sebaru sudah menjadi kebanggaan bagi dirinya.
"Kami merasa dihargai, dan mendapat anugerah dari negara. Walaupun kecil kami sanggup untuk berpartisipasi. Kami tidak pernah khawatir pulau tersebut akan terpapar oleh virus Corona," sebut Tomy.
Sebelumnya, proses penjemputan dan evakuasi dilakukan Pemerintah RI terhadap 68 WNI yang bekerja di kapal Diamond Princess di Jepang karena ancaman Corona. Upaya penjemputan sekaligus evakuasi dengan bekerjasama menggandeng tim khusus medis, unsur Kementerian Luar Negeri atau Kemlu, dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Pun, proses observasi untuk 68 kru Kapal Diamond Princess dipisahkan dengan 188 WNI dari Kapal World Dream. Pekerja Kapal World Dream terlebih dulu menjalani observasi. Baik pekerja World Dream dan Diamond Princess harus menjalani masa waktu 14 hari untuk dikarantina.