Hadapi Dampak Corona, Tito Minta Kepala Daerah Terapkan 'Jurus Silat'

Mendagri Tito Karnavian
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

VIVA – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkapkan, dampak virus corona menimbulkan gejolak ekonomi secara global dan berpengaruh pada hubungan Indonesia-China. 

KPU: Idealnya Kepala Daerah Dilantik Setelah 13 Maret 2025

Menghadapi itu, Tito meminta kepala daerah mengeluarkan strategi baru dan 'jurus silat' agar ekonomi nasional terbentengi. "Teman di daerah (perlu) membangun jurus silat yang bisa mendapatkan peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah)," ujar Tito dalam pembukaan Rakor Tekbang Regional I di Shangri-La Hotel Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 4 Maret 2020. 

Tito menambahkan, "Menggali potensi daerah masing-masing, tidak mengandalkan pusat. Ini butuh seni dan ilmu, yaitu ilmu kewirausahaan. Potensi SDM dan SDA, wisata (digali) sehingga PAD meningkat." 

Pilkada oleh DPRD Menghidupkan Demokrasi Perwakilan, Menurut Anggota DPR

Ia menyampaikan, perlu strategi pangsa pasar dan sumber baru bagi pemerintah daerah di tengah merebaknya virus corona. Dengan begitu, pertahanan ekonomi bisa diwujudkan dan target tetap tercapai. "Sambil berdoa dan berusaha, mudah-mudahan negara kita kuat hadapi ekonomi saat ini," ujar Tito. 

Saat ini, menurut dia, PAD tingkat provinsi dinilai tinggi, menyumbang rata-rata 46 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masing-masing. PAD tertinggi masih disumbang DKI Jakarta, lalu Jawa Timur. Namun ada sejumlah daerah seperti Papua, Papua Barat, Maluku dan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang PAD-nya masih rendah. "(PAD rendah) otomatis menggantung ke pusat," ujar mantan Kapolri itu. 

Mendagri Minta Pemda Ubah Pola Pikir untuk Tingkatkan Pendapatan Daerah

Sementara di tingkat kabupaten/kota, rata-rata PAD-nya 20 persen. Sedangkan 80 persen operasional daerahnya tergantung dari pusat. Tapi ada daerah yang menyumbang PAD tinggi, yakni Kabupaten Badung, Bali, yang mencapai Rp6,3 triliun, dan Mimika, Papua, yang mencapai Rp4 triliun. "Itu (Badung PAD-nya tinggi) karena sektor pariwisatanya yang kuat," kata Tito. 

Secara khusus, ia mengimbau, agar para kepala daerah tidak mengeluarkan kebijakan berlebihan terkait corona sehingga menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat. Ketenangan diperlukan dalam mengatasi masalah itu. 

Menurut Tito, dampak kegaduhan akibat kekeliruan dalam penanganan corona justru lebih besar dari pada virus corona itu sendiri. 

VIVA Militer: Satgas Yonif Raider 323 Kostrad gelar Komsos di medan operasi

Kini Giliran Warga Kampung Wuloni Jadi Sasaran Komsos Pasukan 323 Buaya Putih Kostrad di Medan Operasi Papua

Komsos Satgas TNI AD di medan operasi bertujuan membatu program kerja pemerintahan Prabowo Subianto

img_title
VIVA.co.id
24 Desember 2024