Warga Malang Sudah Antisipasi Corona, Tanam Jahe Merah Kolosal

Wali Kota Malang, Sutiaji bersama tim RS Saiful Anwar
Sumber :
  • Lucky Aditya

VIVA – Pemerintah Kota Malang telah melakukan gerakan massal penanaman jahe merah di 57 kelurahan yang ada di wilayahnya. Aksi ini dilakukan melalui urban farming atau pertanian perkotaan. 

Resep Detoks Tubuh Ala Zaidul Akbar, Jahe Merah dan Secang Duet Powerfull Nyerap Sampah di Badan

Gerakan ini sudah dilakukan sejak tujuh bulan lalu. Warga secara kolosal menaman jahe merah di lingkungan Rukun Warga (RW) hingga Rukun Tetangga (RT).

Khasiat jahe merah diklaim untuk meningkatkan imunitas atau daya tahan tubuh, di tengah wabah virus Corona atau Covid-19 yang mewabah ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Khasiat jahe merah dibutuhkan untuk menangkal virus Corona.

Kasus Pasien Meninggal Dunia di Malang, Dinas Kesehatan Bakal Beri Sanksi untuk RS Hermina

"Apa yang kita lakukan seakan-akan menjawab persoalan yang mau datang ya. Sejak tujuh bulan yang lalu kami membuat gerakan dengan urban farming itu kan pemanfaatan pekarangan. Ternyata kami sudah antisipasi sebelum Corona datang," kata Wali Kota Malang, Sutiaji, Rabu, 4 Maret 2020.

Sutiaji menjelaskan, dalam gerakan tanam obat keluarga (toga) secara massal ini masyarakat menanam sejumlah tanaman seperti kunyit, temu lawak, hingga jahe merah. Dengan kondisi saat ini, Sutiaji mengimbau, ketimbang masyarakat panic buying dengan memborong sejumlah kebutuhan pokok dan masker, lebih baik menanam jahe merah serta memperhatikan kesehatan lingkungan masing-masing.

10 Manfaat Jahe bagi Kesehatan, Solusi Sembuhkan Berbagai Penyakit

"Salah satu dari tanaman toga itu adalah adalah jahe merah. Ternyata jahe merah itu bisa menangkal beberapa virus, salah satu di antaranya virus Corona. Ini harus terus dilakukan, jangan hanya ketika kami memulai. Harapan kami bisa dikembangkan dan tumbuh dengan baik," ujar Sutiaji.

Sementara itu, Guru Besar Biologi Molekular Universitas Airlangga, Prof. C.A. Nidom mengatakan, penyebaran virus Corona di Indonesia bisa saja terjadi, terlebih pengecekan di bandara dengan menggunakan thermo scanner dinilai belum cukup menahan seseorang yang tertular.

"Untuk di bandara saya melihat belum cukup dengan alat thermo scanner, sebaiknya saya usulkan melakukan pengambilan darah dan sampel dari tenggorokannya bagi siapa pun yang datang dari tempat terinfeksi virus Corona," kata dia, dikutip dari Kabar Petang, tvOne, Minggu 1 Maret 2020.

Prof. C.A Nidom berpesan kepada masyarakat Indonesia untuk dapat mengonsumsi rempah-rempah asli Indonesia untuk bisa menangkal virus itu masuk ke dalam tubuh.

"Rempah-rempah itu biasa kami sebutnya mpon-pon seperti jahe, temulawak, kunyit, kayu manis dan sebagainya. Rempah-rempah itu diharapkan dapat mengendalikan Sitokin (sel yang keluar akibat terkena virus) agar tubuh tidak terinfeksi," ujarnya.

Ia menuturkan, pihaknya saat ini sedang melakukan sejumlah uji coba dengan menggunakan bahan rempah-rempah tersebut terhadap sejumlah virus kuat. Uji coba itu dilakukan dengan memberikannya kepada sejumlah hewan yang terinfeksi virus.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya