Corona Kini Makin Cepat Menyebar, Penderita Tak Seperti Zombie Lagi

Juru Bicara Kemenkes soal Penanganan Corona, Achmad Yurianto.
Sumber :
  • VIVAnews/Eduward Ambarita

VIVA – Juru Bicara penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, menyampaikan bahwa virus ini telah berubah terkait dengan gejala yang dimunculkan. Semula terlihat sakit keras, saat ini justru tidak ada tandanya.

Senat AS Setujui Kabinet Donald Trump, Posisi Menlu Dijabat Marco Rubio

Menurut Achmad Yurianto yang juga Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, bahwa penyebaran virus ini justru menyebar cepat di luar China. Peningkatannya bahkan mencapai 97 persen.

"Kalau angka kejadian di China sudah cenderung menurun. Penambahan kasusnya terus menurun. Yang sembuh makin banyak. Angka yang sakit berat juga turun," kata Yurianto dalam keterangan pers di Kemenkes, Selasa 3 Maret 2020.
 
"Di luar China makin naik 97 persen, seperti Korea, Iran, Italia. Di Jepang separuh berasal dari Kapal Diamond Princess itu," ujarnya lagi. 

Diduga Sogok Petugas Imigrasi, WN China Minta Maaf: Uang Rp500 Ribu untuk Biaya Visa Saya

Karena penyebaran virus ini melalui penumpang di Kapal Diamond Princess, Yurianto menegaskan bahwa kita juga harus berhati-hati untuk melakukan penganan terhadap WNI yang merupakan ABK di kapal itu.  

Dia menjelaskan lagi, saat ini tidak ada tanda-tanda kuat siapa orang yang positif Corona. Sebaran virus ini yang makin banyak dan cepat. Orang bisa positif tanpa gejala seperti pada korban-korban yang ada di China pada awal-awal virus ini menyebar.

Armada Perang Amerika dan Tiongkok Siaga di Laut China Selatan

"Dulu banyangan kita seperti film zombie. Tapi sekarang berubah praktis," katanya. 

Karena itu menurut dia, virus ini dapat dengan cepat menyebar karena penderita atau orang yang positif corona dapat bergerak dengan bebas. 

"Orang itu mudah sekali bergerak kemana-kemana. Ke pintu masuk negara dan alat ukur itu di bandara tidak bisa mendeteksi, banyak yang masuk karena suhu tubunya di bawah 37," katanya.

Penampakan Kantor Setelah dibom Militer Myanmar

China Umumkan Junta Myanmar dan Pemberontak Sepakat Gencatan Senjata

Rezim junta di Myanmar dan pemberontak telah menandatangani kesepakatan gencatan senjata, demikian diumumkan China pada Senin menurut laporan media pemerintah.

img_title
VIVA.co.id
21 Januari 2025