Antisipasi Corona, Pemerintah NTB Minta Siswa yang Sakit Dipulangkan
- ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
VIVA – COVID-19 atau dikenal dengan virus Corona telah masuk di Indonesia. Dua pasien ibu dan anaknya asal Depok, Jawa Barat, positif Corona dan dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Mengantisipasi penularan wabah tersebut, Kepala Dinas Kesehatan NTB, Nurhandini Eka Dewi, meminta agar sekolah memulangkan setiap siswa yang tengah batuk, bersin atau mengalami masalah pernapasan.
"Makanya sekarang guru kita minta kalau ada yang sakit dipulangkan, jangan boleh orang sakit ada di luar. Terutama flu," kata Nurhandini, Selasa, 3 Maret 2020.
Selain itu, langkah antisipasi dilakukan dengan memeriksa setiap kapal luar negeri yang masuk ke NTB. Kapal cepat dari Bali ke Gili Trawangan dan Gili lainnya juga tidak langsung menuju Gili. Setiap penumpang akan menjalani pemeriksaan di Pelabuhan Pemenang Lombok Utara.
"Speedboat dari Bali kita putar ke Pemenang dulu. Sejak awal Februari kita putar jadi harus masuk ke Pemenang untuk diperiksa tim kesehatan, tidak boleh masuk Gili. Setelah diperiksa tim kesehatan pelabuhan baru mereka boleh nyeberang," ujarnya.
Hal yang sama juga dilakukan di Kabupaten Dompu. Karena tidak memiliki kantor kesehatan pelabuhan, setiap kapal luar negeri dari Dompu diperintahkan untuk membuang jangkar di tengah laut untuk selanjutnya petugas kesehatan akan datang ke kapal melakukan pemeriksaan kesehatan.
"Dompu tidak punya kesehatan pelabuhan. Kalau ada kapal luar negeri masuk kita suruh buang jangkar di tengah laut, tim akan ke sana untuk periksa, kalau oke baru merapat. Itu sudah satu bulan kita kerjakan," katanya.
NTB saat ini memiliki delapan kantor kesehatan pelabuhan. Setiap tamu akan melakukan pemeriksaan menggunakan alat pengukur suhu tubuh. Jika suhu tubuh meningkat, maka akan dibawa di ruang isolasi untuk memastikan penyebab suhu tubuh meningkat.